"Engga ada yang lainnya, yang ada cuman Jawa Barat dan Jatim. Artinya lebih dari 30 provinsi lain engga ada kompetisi lain juga, makanya jangan heran klub Liga 1 banyak di Jatim dan Jabar karena jalan semua," tambahnya.
Arya menyayangkan terkait jumlah klub yang ada di Sumatera Utara sangat sedikit, terutama klub yang berkompetisi di Liga 3 Indonesia.
Ia menjabarkan bahwa sejatinya para pemain muda di daerah setidaknya harus memiliki jam terbang bermain lebih 30 jam.
Namun kondisi yang terjadi di Sumatera Utara yang mengandalkan kompetisi Liga 3 dan Piala Soeratin, para pemain hanya memiliki kesempatan untuk bermain selama delapan kali saja dalam satu tahun.
"Sumut hanya ada 13 klub di Liga 3, mereka hanya maun delapan kali. Padahal minimal anak-anak bermain 30 kali pertandingan tiap tahunnya," pungkas Arya.
Melihat kondisi tersebut membuat Arya mengambil langkah bersama PSSI untuk berbenah memperbaiki kompetisi lokal mulai dari Liga 3.
Dirinya mengaku bersama PSSI akan memperbaiki sepak bola Indonesia dari bawah supaya tak berdampak ke Timnas Indonesia di masa yang akan datang. (igp/hfp)
Load more