Kaledoiskop Timnas Indonesia U-22 2025: Catatan Apik Indra Sjafri Tercoreng di SEA Games 2025, Rekor Semifinal 7 Edisi Terhenti
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
tvOnenews.com - Tahun 2025 menjadi periode penuh kontras bagi Timnas Indonesia U-22.
Harapan besar, status juara bertahan, hingga nama besar Indra Sjafri sebagai juru taktik berpengalaman, pada akhirnya berujung pada kenyataan pahit di SEA Games 2025 Thailand.
Segalanya bermula dari keputusan PSSI yang menunjuk Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia U-22 untuk ajang SEA Games 2025.
- ANTARA
Penunjukan itu diumumkan langsung oleh Wakil Ketua PSSI, Zainudin Amali, dalam jumpa pers di Menara Mandiri II pada Senin (29/9/2025).
“Kami ingin mengumumkan bahwa kami siap jadi bagian kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games di Thailand. Dan diputuskan siapa yang memimpin adalah pelatih kepala Indra Sjafri,” ujar Amali kala itu.
Keputusan tersebut dinilai logis. Indra Sjafri datang dengan rekam jejak mentereng, terutama setelah membawa Timnas Indonesia U-22 merebut medali emas SEA Games 2023 di Kamboja, mengakhiri penantian panjang selama 32 tahun sejak terakhir kali Indonesia meraih emas pada 1991.
Final SEA Games 2023 bahkan masih segar dalam ingatan publik, ketika Indonesia menundukkan Thailand dengan skor telak 5-2 di Stadion Olimpiade Phnom Penh.
- X/PSSI
Prestasi itu menempatkan Indra Sjafri sebagai salah satu pelatih kelompok umur tersukses dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Namun, dua tahun berselang, cerita manis itu berubah drastis.
Berstatus sebagai juara bertahan, Timnas Indonesia U-22 justru tampil jauh dari kata meyakinkan di SEA Games 2025 Thailand.
Garuda Muda gagal melangkah ke babak semifinal dan harus tersingkir di fase grup, sebuah kejadian yang terakhir kali dialami Indonesia pada SEA Games 2009.
Meski menutup fase grup dengan kemenangan 3-1 atas Myanmar di Stadion 700th Anniversary, Chiang Mai, hasil tersebut tak cukup menyelamatkan langkah Indonesia.
- ANTARA FOTO/NAY/sth/foc.
Dalam klasemen runner-up terbaik, Indonesia harus kalah bersaing dari Malaysia.
Kedua tim sama-sama mengoleksi tiga poin dengan selisih gol +1, namun Malaysia unggul produktivitas gol dengan mencetak empat gol, sementara Indonesia hanya mampu mencetak tiga.
Load more