Soal Polemik Naturalisasi Timnas Malaysia, KOI Tegas Bantah Isu Indonesia Dalangi Sanksi FIFA untuk Harimau Malaya
- instagram FAM Malaysia
Jakarta, tvOnenews.com - Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) menegaskan isu yang menyebut Indonesia berada di balik keputusan FIFA menjatuhkan sanksi kepada Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) tidak berdasar.
KOI meminta publik agar tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang berpotensi merusak hubungan baik antarnegara serumpun.
Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari, menilai tuduhan tersebut hanya akan memperkeruh suasana sekaligus merusak kerja sama yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Malaysia di dunia olahraga.
“Sudah jangan aneh-aneh, hubungan kita (Indonesia-Malaysia) selama ini baik. Jangan dirusak oleh oknum yang tidak mengerti apa-apa. Jangan sampai terprovokasi,” kata Okto dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Okto menegaskan Indonesia dan Malaysia kerap bersaing sekaligus bekerja sama dalam berbagai ajang olahraga multinasional, seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.
Selain itu, kerja sama juga berlangsung di luar arena pertandingan, di antaranya melalui pertukaran pengalaman kepelatihan serta pembinaan atlet muda.
“Kami percaya FIFA memiliki mekanisme dan regulasi yang jelas dalam mengambil keputusan. Tidak mungkin ada sanksi dijatuhkan karena intervensi negara lain. Jadi jangan sampai ada pihak yang sengaja memutarbalikkan fakta,” ujarnya.
KOI menyebut isu yang berkembang belakangan ini hanyalah bentuk provokasi yang bisa menimbulkan kesalahpahaman.
“Olahraga seharusnya jadi alat pemersatu, bukan pemecah belah. Kita harus menjaga sportivitas, fair play, dan solidaritas, khususnya dengan Malaysia sebagai saudara serumpun,” tegas Okto.
Sebelumnya, FIFA dalam rilis resmi pada Jumat (26/9) menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain naturalisasi tim nasional Malaysia berupa larangan bermain selama 12 bulan serta denda sebesar 2.000 franc Swiss (sekitar Rp41,8 juta) per pemain.
Selain itu, FAM juga diganjar denda 350 ribu franc Swiss (sekitar Rp7,3 miliar) akibat pemalsuan dokumen naturalisasi.
Adapun tujuh pemain yang dijatuhi hukuman yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.(ant/lgn)
Load more