Suporter China Emosi Tak Bisa WTS Tiket Laga Terakhir, Pilih Batal Nonton Usai Timnas Indonesia Jegal Jalan ke Piala Dunia
- tvOnenews-Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com - Suporter China emosi tak bisa mengembalikan atau menjual lagi tiket pertandingan terakhir China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
China akan menutup perjalanan menuju Piala Dunia di laga terakhir dengan menjamu Bahrain di Stadion Sepak Bola Longxing, Chongqing, Selasa (10/6/2025).
Tak ada pengaruh apapun dari pertandingan tersebut mengingat Bahrain dan China sudah sama-sama tersingkir dari perebutan slot wakil Asia di Piala Dunia 2026.
Sayangnya, 50 ribu tiket yang terjual dengan harga tinggi justru diprediksi tak akan memenuhi stadion.
Pasalnya, suporter sudah kecewa dengan kekalahan China atas Timnas Indonesia di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (5/6/2025).
Gol tunggal Ole Romeny dari titik putih tersebut memutus harapan China untuk kembali ke Piala Dunia setelah 24 tahun lama.
Tim asuhan Branko Ivankovic dipastikan mengakhiri putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di posisi dua terbawah klasemen Grup C.
Dengan pembagian posisi pertama dan kedua lolos ke Piala Dunia, posisi tiga dan empat melanjutkan perjuangan ke putaran keempat dan dua terbawah langsung tersingkir dari kualifikasi.
Dilansir dari laman Sohu, suporter China emosi karena tak bisa melakukan apapun dengan tiket yang sudah mereka beli dengan harga tinggi.
Pihak penyelenggara pertandingan tak membuka pilihan pengembalian biaya maupun membiarkan tiket dijual kembali.
Artinya, suporter hanya bisa memilih untuk menyaksikan pertandingan atau membiarkan tiketnya hangus begitu saja dengan tak datang ke pertandingan.
"Pertandingan yang seharusnya menjadi sakral kini tak diperdulikan karena apapun hasil melawan Bahrain, China sudah tak bisa lagi maju ke Piala Dunia," tulis Sohu dikutip Jumat (6/6/2025).
Tampil di Stadion Sepak Bola Longxing yang berkapasitas 60 ribu, sejauh ini tiket sudah terjual sebanyak 50 ribu tiket.
Kekecewaan atas kekalahan China dari Timnas Indonesia berubah menjadi amarah setelah pihak penyelenggara diam-diam menutup fasilitas pengembalian dana.
"Suporter kini murka setelah menemukan bahwa mereka telah menutup layanan pengemblian tiket secara diam-diam, mereka hanya tetap menyaksikan pertandingan atau membiarkan tiket hangus," tulis Sohu.
"Para penggemar sangat kesal dan berpikir bahwa tak ada gunanya untuk menyaksikan pertandingan terakhir," lanjut laporan media China tersebut.
Amarah suporter China memang beralasan mengingat China sudah cukup lama berpuasa tampil di ajang sepak bola paling bergengsi di dunia tersebut.
Terakhir tampil pada 2002 silam, kini China harus kembali menambah puasanya selama empat tahun untuk bisa lolos ke Piala Dunia 2030.
Kesempatan untuk memanfaatkan tambahan kuota 8,5 wakil Asia pun lepas di depan mata. (hfp)
Load more