Ingat Mohammad Nasuha? Dari Bek Tangguh Timnas Indonesia hingga Jadi Arsitek Persiba Balikpapan
- Kolase tvOnenews.com | istimewa - Instagram @mohammadnasuha_
tvOnenews.com - Nama Mohammad Nasuha mungkin tak lagi sering menghiasi halaman depan media olahraga seperti masa jayanya dulu.
Namun, jejaknya sebagai salah satu bek kiri paling disegani di Indonesia tentu tak mudah terlupakan.
Kini, sosok yang pernah menjadi pahlawan di sisi lapangan justru menemukan peran baru sebagai pemimpin dari pinggir garis.
Karier Nasuha sebagai pemain terbilang lengkap dan berwarna.
Ia pernah memperkuat deretan klub besar seperti Sriwijaya FC, Persija Jakarta, hingga Persib Bandung.
Di masa keemasannya, ia bukan sekadar pelengkap, melainkan figur penting yang menjaga kokohnya sektor pertahanan.
Bersama Sriwijaya FC, namanya makin mencuat berkat keberhasilan meraih Copa Indonesia 2008/2009 serta Piala Indonesia 2010.
Saat itu, performanya membuat banyak pelatih dan pemain lawan memberi respek penuh terhadap ketangguhannya.
Puncak sorotan publik tiba saat ia mengenakan seragam Timnas Indonesia, terutama di era Alfred Riedl.
Pelatih asal Austria itu melihat kapasitas besar dalam diri Nasuha dan menjadikannya pilihan utama di Piala AFF 2010.
Meski Timnas harus puas sebagai runner-up setelah kalah agregat 2-4 dari Malaysia, kiprah Nasuha telah mengukir tempat di hati masyarakat sebagai bagian dari generasi emas Garuda.
Ada fakta menarik yang tak banyak diketahui publik: meski bermain sebagai bek kiri, Nasuha sejatinya bertumpu pada kaki kanan.
“Kaki kuat saya sebenarnya kanan. Tapi karena sudah terbiasa di kiri, akhirnya bisa,” ujarnya sambil tertawa dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Sports77 Official.
Perjalanan awal kariernya bahkan tidak dimulai sebagai bek.
Saat memperkuat Persikota Tangerang, ia lebih sering dimainkan sebagai gelandang.
Di sana ia sempat dilatih Mundari Karya, sosok yang kemudian membawanya dari Pelita Krakatau Steel menuju Persikota sebelum Nasuha akhirnya menerima tawaran Sriwijaya FC di bawah Rahmad Darmawan.
Namun, tak ada perjalanan hebat tanpa cobaan besar. Nasib buruk menghampiri saat ia mengalami cedera parah ketika memperkuat Persib dalam duel sarat tensi melawan Persija Jakarta.
Meniskusnya robek, tulang rawan lutut kirinya pecah, mimpi buruk bagi atlet di puncak karier.
Load more