Jauh-jauh Hari, Marselino Ferdinan Sudah Diramal Media Inggris Bakal jadi Pemain Kelas Eropa? Ternyata Dulunya Bilang...
- PSSI
tvOnenews.com - Keberhasilan Marselino Ferdinan untuk menembus karier sepak bola Eropa kembali mengingatkan kita pada ramalan sebuah media Inggris beberapa tahun lalu.
Media tersebut meramalkan bahwa Marselino adalah salah satu dari 60 bakat muda sepak bola dunia yang kelak akan bersinar terang.
Ramalan itu kini kembali menjadi bahan perbincangan seiring dengan kesuksesan Marselino yang semakin nyata di dunia sepak bola.
Pada tahun 2021, Marselino Ferdinan mencetak rekor sebagai pencetak gol termuda di Liga 1 Indonesia dengan sebuah gol spektakuler dari jarak jauh.
- tvonenews.com - Taufik Hidayat
Gol yang dia cetak ke gawang Arema FC tersebut menggemparkan dunia sepak bola, mengingat dia masih berusia 17 tahun.
Setelah itu, tidak hanya penggemar sepak bola Indonesia yang terkejut, tetapi media internasional pun mulai meliriknya.
Di tahun yang sama, media Inggris The Guardian memasukkan nama Marselino Ferdinan dalam daftar 60 talenta muda paling menjanjikan dunia.
Sebagai contoh, nama-nama besar seperti striker Manchester City, Erling Braut Haaland, dan kiper PSG FC, Gianluigi Donnarumma, sebelumnya juga tercatat dalam edisi The Guardian ini.
Tentu saja, bagi banyak orang, memasukkan Marselino Ferdinan ke dalam daftar tersebut bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah bagaimana Marselino yang masih terbilang muda ini bisa terus menunjukkan konsistensi permainan yang mengesankan.
Walaupun dia harus membagi konsentrasinya antara bermain di klub dan memperkuat tim nasional di berbagai kelompok usia, dia tetap tampil gemilang dan menjadi bintang yang terus bersinar di sepak bola Indonesia.
Keberhasilan dan sensasi demi sensasi yang dia ciptakan seolah membuka jalan bagi Marselino untuk menapaki karir di Eropa. Saat ini Marselino memperkuat klub Oxford United.
Namun, pertanyaan besar pun muncul, bisakah Marselino Ferdinan sukses berkarir di Eropa, mengingat banyak talenta muda Indonesia yang gagal bersinar di Benua Biru?
Jawabannya adalah, sangat bisa. Bahkan, Marselino memiliki peluang besar untuk menjadi pemain Indonesia yang sukses berkarir di Eropa.
Ada beberapa faktor yang mendukung perjalanan karirnya ke depan, berikut penjelasannya.
Usia yang Masih Muda
Faktor pertama yang sangat mendukung perjalanan karier Marselino adalah usianya yang masih sangat muda. Di usia 18 tahun, Marselino memiliki waktu yang cukup panjang untuk berkembang dan beradaptasi dengan sepak bola Eropa.
Jika dibandingkan dengan bintang-bintang asal Asia lainnya, Marselino memiliki potensi yang besar.
Sebagai perbandingan, bintang Korea Selatan, Son Heung-min, memulai karir Eropanya di usia 16 tahun dengan bergabung di Hamburg U-17. Ia kemudian menghabiskan waktu yang cukup lama di Liga Jerman sebelum akhirnya bergabung dengan Tottenham Hotspur di Liga Inggris pada usia 24 tahun, menjadikannya salah satu penyerang terbaik dunia.
Perjalanan karir Hwang Hee-chan, junior Son Heung-min di Timnas Korea Selatan, juga mirip. Hwang memulai karir Eropanya di usia 18 tahun dengan bergabung bersama FC Liefering di Liga Austria. Barulah pada usia 25 tahun, ia merambah ke Liga Inggris dengan bermain di Wolverhampton Wanderers FC.
Dari Indonesia, ada juga contoh-contoh talenta muda yang merantau ke Eropa, seperti Brylian Aldama dan David Maulana, yang bergabung dengan HNK Rijeka U-19 di Kroasia.
Sayangnya, keduanya tidak berhasil mengukir karir yang gemilang dan akhirnya kembali bermain di Liga 1 Indonesia.
Pengalaman di Level Senior
Marselino juga memiliki keuntungan lain yang tidak dimiliki oleh beberapa talenta muda Indonesia sebelumnya, yaitu pengalaman bermain di level senior di Liga 1 Indonesia.
Sejak masih muda, Marselino sudah bermain di tim utama Persebaya Surabaya, sebuah klub yang memiliki tradisi kuat di sepak bola Indonesia.
Pengalaman ini sangat berharga karena dia sudah terbiasa dengan kompetisi yang panjang dan keras, berbeda dengan pemain-pemain Indonesia lainnya yang baru merintis karir internasional tanpa pengalaman bermain di level senior.
Pengalaman tersebut menjadi modal penting bagi Marselino untuk menghadapi tantangan yang lebih besar ketika akhirnya berkarir di Eropa.
Hal ini tentu menjadi faktor yang mendukung kesuksesannya, mengingat banyak pemain muda Indonesia sebelumnya kesulitan beradaptasi karena kurangnya pengalaman di kompetisi senior.
Dukungan Penuh dari Klub dan Keluarga
Faktor lain yang sangat membantu perjalanan karir Marselino Ferdinan adalah dukungan penuh dari klubnya, Persebaya Surabaya, dan keluarganya.
Pelatih Persebaya, Aji Santoso, sudah menyatakan bahwa mereka akan mendukung sepenuhnya jika Marselino ingin melanjutkan karirnya di luar Indonesia.
Dukungan ini jelas akan mempermudah proses transfer dan adaptasi Marselino di Eropa. Bahkan, sang kakak, Oktavianus Fernando, yang juga pemain Persebaya, memberikan dukungan moral yang besar bagi Marselino untuk mengejar impiannya.
Dengan dukungan seperti ini, Marselino memiliki landasan yang lebih kokoh untuk mengejar karir yang cemerlang di Eropa, berbeda dengan beberapa pemain Indonesia lainnya yang tidak mendapatkan dukungan penuh dari klub maupun keluarga mereka saat memutuskan untuk merantau.
Dengan berbagai faktor pendukung yang ada, Marselino Ferdinan memiliki peluang besar untuk sukses berkarir di Eropa.
Namun, pada akhirnya semua itu kembali ke diri Marselino sendiri. Apakah dia siap untuk bekerja keras dan menghadapi tantangan yang ada di Eropa?
Bisakah Marselino Ferdinan benar-benar mewujudkan ramalan The Guardian dan menjadi salah satu pemain kelas Eropa dari Indonesia? Waktu yang akan menjawab, tapi dengan segala potensi yang dimilikinya, peluang tersebut terbuka lebar. (tsy)
Load more