Isu Pertalite Brebet: Antara Fakta Teknis, Elite Capture Politic, dan Pentingnya Verifikasi Publik
- Istimewa
Diakui atau tidak, insiden di SPBU Rajawali merupakan case study sempurna mengenai bagaimana sebuah fakta teknis (adanya keluhan brebet) dapat dengan cepat ditumpangi oleh aksi manipulatif yang bertujuan mengarahkan opini publik pada kesimpulan yang sudah ditentukan: Pertamina buruk, Pertamina biang kerok kekacauan BBM.
Ketika seorang pejabat publik tanpa sengaja (ataupun sengaja) menjadi corong bagi sampel yang dipertanyakan keasliannya, gejolak dan hilangnya kepercayaan publik atas Pertamina menjadi tak terhindarkan.
- Pertamina
Respon Teknis dan Sabotase Narasi
Penting untuk mengakui bahwa keluhan-keluhan masyarakat terkait kendala kendaraan setelah mengisi BBM adalah fakta, namun juga harus diakui bila langkah cepat Pertamina melakukan uji laboratorium, investigasi serta pendirian posko-posko pengaduan dan ganti rugi konsumen merupakan wujud tanggung jawab yang optimal.
Terlebih, Kementerian ESDM bersama Lemigas sebelumnya telah menurunkan tim untuk melakukan pengecekan di sejumlah SPBU lain di Jawa Timur, termasuk Gresik, Surabaya, Malang dan Lamongan.
Berdasarkan keterangan pers resmi Kementerian pada 29/10 di Malang, hasil sampel-sampel yang diperiksa dinyatakan kualitasnya sesuai standar dan baik untuk digunakan.
Kasus di SPBU Rajawali Surabaya, semestinya menjadi peak point of awareness kita semua setelah beberapa waktu sebelumnya muncul video viral terkait Pertalite campur ethanol dengan kandungan hingga 50%, serta video tentang octane number tak sesuai yang diukur menggunakan alat sederhana bersifat portable.
Temuan Pertalite campur air yang diangkat ke mass media oleh pejabat publik setempat -yang kemudian terindikasi berasal dari sampel hasil pengkondisian (bukan langsung dari dispenser SPBU)- patut dibaca sebagai upaya provokasi yang disengaja.
Dalam konteks manajemen risiko dan keamanan, perilaku ini sejalan dengan Organizational Sabotage yang menjelaskan bagaimana kelompok luar/eksternal dapat melakukan tindakan yang disengaja untuk merusak sistem atau reputasi suatu organisasi (dalam hal ini, Pertamina).
Sabotase bukan hanya yang merusak physical facilities, tetapi juga merusak kepercayaan publik (public trust)—sebuah aset tak ternilai bagi perusahaan strategis.
Load more