ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Normalisasi dengan Zionis adalah Pengkhianatan, Armada Global Sumud Flotilla Jawab dengan Solidaritas Lautan

Kalimat itu meluncur dari mulut Mohamed Abdulla, delegasi Global Sumud Flotilla asal negara Teluk, saat kapal-kapal solidaritas berkumpul di pelabuhan Tunisia -
Rabu, 17 September 2025 - 22:11 WIB
Rana Setiawan, Jurnalis, Pemerhati Permasalahan Palestina
Sumber :
  • Istimewa

Armada Global Sumud Respons Moral dan Praktis

Armada ini, terdiri ratusan relawan, puluhan kapal dari berbagai negara, setidaknya mewakili 44 negara, salah satunya Indonesia, adalah manifestasi bahwa bagian signifikan masyarakat global ingin menegakkan hak asasi yang praktis: makanan, obat, dan koridor aman. 

Selain fungsi logistik, keberadaan flotilla juga memiliki fungsi simbolik: membentuk tekanan opini internasional, merekam kejadian di laut oleh tim legal independen, dan menegaskan klaim bahwa tindakan yang menghalangi bantuan dapat dipantau dan didokumentasikan.

Di antara unit yang ikut mendampingi adalah tim hukum independen (ILSB) yang secara terbuka menyatakan tugasnya: memantau, mengkronikkan posisi hukum internasional yang relevan, dan mengamankan bukti bila terjadi pelanggaran.

Keberadaan observatorium semacam ini mempertegas tujuan misi tidak sekadar provokatif, tetapi juga berbasis aturan hukum internasional.

Pilihan moral di Hadapan Sejarah

Pernyataan Mohamed Abdulla: “We will not be spectators (Kami tidak akan menjadi bagian dari para pengkhianat)”, adalah panggilan kepada warga dan pemerintah: pilih berada di sisi kemanusiaan atau menanggung beban sejarah yang menganggap normalisasi sebagai pengkhianatan. 

Bagi banyak aktivis, aksi di laut adalah upaya untuk menyeimbangkan neraca moral, ketika negara-negara menandatangani perjanjian yang memberi ruang politik bagi tindakan represif, gerakan rakyat menjawab dengan solidaritas langsung.

Tantangan nyata tetap ada: eskalasi militer regional, ancaman terhadap kapal, kebutuhan logistik besar, hingga risiko politisasi bantuan.

Namun bila dunia menuntut legitimasi dan supremasi hukum, maka menutup mata terhadap kelaparan yang terkukuh oleh blokade bukanlah pilihan yang dapat dipertahankan.

Armada Global Sumud berlayar bukan untuk meredakan politik, melainkan untuk menegakkan kemanusiaan.

Ketika pemerintah memilih meja perundingan yang dinilai banyak pihak mengorbankan martabat dan keselamatan rakyat Palestina, suara rakyat dari dek kapal-kapal kecil di Laut Mediterania memilih tindakan nyata,yakni mengirim bantuan, merekam pelanggaran, dan menuntut akuntabilitas.

Jika normalisasi adalah perjanjian antar-elit, dengan manfaat ekonomis yang nyata, maka flotilla ini menegaskan sisi lain: hak hidup, martabat, dan akses bantuan harus ditempatkan di atas keuntungan diplomatik.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT