Menyelamatkan Hutan Tropis Indonesia – Antara Ilmu, Iman, dan Kolaborasi Global
- Freepik - Istimewa
3. Kolaborasi Global yang Adil
Krisis lingkungan adalah masalah global yang membutuhkan solusi global. Indonesia harus aktif dalam kolaborasi internasional, tetapi dengan prinsip keadilan.
a. Menuntut Pemenuhan Komitmen Pendanaan Iklim
Negara maju telah berjanji menyediakan USD 100 miliar/tahun untuk pendanaan iklim, tetapi realisasinya hanya USD 83 miliar pada 2022 (OECD). Indonesia harus:
-
Memimpin koalisi negara berkembang untuk menuntut pemenuhan komitmen ini.
-
Mengalokasikan dana tersebut untuk proyek-proyek prioritas seperti restorasi gambut dan energi terbarukan.
b. Membangun Pusat Riset Kebakaran Hutan ASEAN
Indonesia dapat memprakarsai pembangunan ASEAN Fire Research Center dengan dukungan teknologi dari Eropa dan AS. Pusat riset ini akan:
-
Mengembangkan sistem pemantauan kebakaran berbasis teknologi terkini, misal menggunakan satelit.
-
Melatih tim darurat dari negara-negara ASEAN.
-
Menjadi hub pengetahuan tentang pengelolaan hutan berkelanjutan.
Contoh sukses adalah kerja sama Indonesia dengan Kanada dalam pengembangan Fire Danger Rating System (FDRS), yang telah mengurangi respons waktu pemadaman hingga 40%.
4. Pemberdayaan Masyarakat Adat
Masyarakat adat adalah penjaga hutan terbaik. Studi dari World Resources Institute (WRI) menunjukkan bahwa hutan adat memiliki tingkat deforestasi 50% lebih rendah dibanding kawasan konsesi perusahaan.
a. Mempercepat Pengesahan RUU Masyarakat Adat
RUU Masyarakat Adat telah dibahas sejak 2012 tetapi belum juga disahkan. RUU ini penting untuk:
-
Mengakui hak-hak masyarakat adat atas tanah dan hutan.
-
Memberikan perlindungan hukum terhadap praktik-praktik konservasi tradisional.
b. Memberikan Insentif Ekonomi
Masyarakat adat seringkali terjebak dalam kemiskinan, sehingga terpaksa mengeksploitasi hutan. Pemerintah dapat memberikan insentif ekonomi melalui:
-
Program Payment for Ecosystem Services (PES), di mana masyarakat dibayar untuk menjaga hutan.
-
Pengembangan ekowisata berbasis komunitas, seperti yang sukses dilakukan di Desa Negeri Harapan, Maluku.
Contoh inspiratif datang dari Suku Dayak Iban di Kalimantan Barat, yang berhasil mengelola 50.000 hektar hutan adat dengan sistem tebang pilih. Mereka juga mengembangkan produk madu hutan yang diekspor hingga ke Eropa.
Hutan Bukan Warisan, Tetapi Pinjaman
Menyelamatkan hutan tropis Indonesia bukan hanya tugas pemerintah atau aktivis lingkungan, tetapi tanggung jawab bersama.
Load more