Selain itu, ada LRT Jabodebek dengan kapasitas penumpang mencapai 730 ribu per hari yang melalui 18 stasiun.
Sementara itu, akademisi dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengakui kebijakan itu akan mengundang pro dan kontra karena kebijakan yang tidak populer.
Bagi yang kontra, cara itu tetap tidak bisa mengalahkan nyamannya menggunakan mobil karena lebih fleksibel, pribadi, gengsi, hingga status sosial.
Dengan ERP, masyarakat dipaksa bertindak rasional dengan memilih moda angkutan umum.
Bagi yang pro, ERP merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Meski begitu, saat ini lebih tepat penerapan ERP ketika Provinsi DKI Jakarta dipimpin Penjabat Gubernur DKI Heru Budi Hartono yang tidak memiliki beban politik. (ant/mii)
Load more