Jakarta - Kejaksaan Agung menegaskan Jaksa Penuntut Umum (JPU) akan membacakan dakwaan terhadap terdakwa Ferdy Sambo cs, serta menggali fakta dan kebenaran kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
Jaksa penuntut umum di pengadilan bukan hanya mewakili negara tetapi juga masyarakat dan korban. Oleh sebab itu jaksa akan menggali kebenaran dalam sidang Ferdy Sambo.
"Jaksa Penuntut Umum, dipersidangan bukan saja mewakili negara, pemerintah, masyarakat termasuk juga korban. Sehingga kehadiran Jaksa Penuntut Umum, disamping membuktikan Surat Dakwaan dengan menggali kebenaran materiil juga mampu berbuat adil sesuai dengan fakta-fakta hukum yang terungkap dipersidangan," tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dalam keterangannya, Senin (18/10/2022).
Ketut mengatakan surat dakwaan yang dibacakan jaksa penuntut umum bersumber dari berkas perkara yang diajukan oleh Penyidik.
"Hari ini Jaksa Penuntut Umum, sidang perdana perkara Ferdy Sambo dkk tidak saja membacakan Surat Dakwaan akan tetapi mempunyai kewajiban untuk menghadirkan para Terdakwa di depan persidangan," kata dia.
Ia menyebut jaksa akan menggali fakta sebenarnya di dalam persidangan, ia menyebut apabila terdapat perubahan keterangan antara yang di persidangan dan yang di berkas perkara, hal itu bisa saja terjadi, jaksa akan menguji fakta kasus tersebut di persidangan.
"Surat Dakwaan yang dibacakan bersumber dari berkas perkara yang diajukan oleh penyidik, sehingga perubahan keterangan itu biasa terjadi yang penting logis, masuk akal dan ada persesuaian dengan alat bukti lain," ujarnya.
Sidang perdana Ferdy Sambo dkk dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J digelar hari ini, Senin 17 Oktober 2022 pukul 10.00 WIB. Sidang tersebut akan digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Selain Ferdy Sambo, para tersangka pembunuhan Brigadir J, yakni Putri Candrawathi, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf juga akan diadili bersama-sama.
Sidang perdana ini dipimpin Wahyu Iman Santoso sebagai ketua majelis hakim, didampingi Morgan Simanjutak dan Alimin Ribu Sujono sebagai anggota.
Adapun empat tersangka disangka melanggar Pasal 340 KUHP jo Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP.
Sedangkan dalam surat dakwaan dengan terdakwa Ferdy Sambo didakwa secara kumulatif oleh JPU, yakni dakwaan pertama pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan pasal 49 UU ITE terkait obstruction of justice atau menghalang-halangi proses hukum. (ito)
Load more