Kamaruddin Simanjuntak Tegaskan Soal Aliran Dana dari Rekening Brigadir J Pasca Meninggal: Ada Motif Dengan Mafia
- Kolase tvonenews.com
Jakarta - Kasus kematian Brigpol Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J menyisakan misteri dan tanda tanya, pasalnya ditemukan ada transaksi gelap setelah Brigadir Yoshua meninggal, kini Kamaruddin Simanjuntak tegaskan soal aliran dana dari rekening Brigadir J pasca meninggal: ada motif dengan mafia.
Kasus yang telah bergulir selama sebulan ini menyita perhatian publik hingga Presiden Jokowi secara terang-terangan meminta Kapolri agar mengusut tuntas kasus tersebut, terbaru Kamaruddin Simanjuntak tegaskan soal aliran dana dari rekening Brigadir J pasca meninggal: ada motif dengan mafia.
Pengacara keluarga Brigadir J, sosok paling dibicarakan usai berhasil membuktikaan dugaan kejanggalan dari beberapa luka tak wajar dari sekujur tubuh Brigadir J yang disampaikan dari keluarga, hingga melaporkan dugaan pembunuhan berencana itu ke Bareskrim Polri.
Kamaruddin Simanjuntak mengaku bahwa motif pembunuhan Brigadir J atas dasar karena memberi informasi kepada Putri Candrawathi soal "Si Cantik" dan membuat marah Irjen Ferdy Sambo hingga rencanakan pembunuhan berencana.
"Motif dari pembunuhan ini ada kaitannya selain sama perempuan yang cantik itu, juga ada motifnya dengan mafia," ucapnya saat jadi narasumber Kabar Petang TvOne.
"Mafia ini, ada kaitannya dengan dana-dana taktis, itu sebabnya 4 nomor rekening dari Yoshua ini sudah dikuasai oleh si tersangka," lanjut ucapnya.
Kamaruddin menyebutkan bahwa tersangka menguasai rekening kliennya dengan cara mengambil buku atmnya, yaitu atm dan rekening bank bri, mandiri, bni dan bca.
Tak hanya sampai disitu, barang pribadi Brigadir Yoshua Hutabarat seperti laptop dan handphone masih dikuasai oleh tersangka.
"Demikian juga laptop Almarhum masih dikuasai oleh tersangka dan handphonenya 3 unit beserta 4 nomornya, Karena tujuannya untuk memindahkan uang itu." jelasnya.
Atas dasar itu, Ketua Tim Pengacara Keluarga Brigadir J ini telah meminta untuk Presiden Jokowi membentuk tim independen guna menyelidiki aliran dana yang masih aktif hingga sekarang setelah Brigadir J meninggal.
"Itu sebabnya saya bilang dari kemarin itu, tetapi Presiden sangat tidak perduli, saya katakan Presiden Republik Indonesia, siapapun dia tolong dong kasih atensi, bentuk tim independen melibatkan Angkatan Darat, Laut dan Udara," ungkapnya.
Load more