Kunjungi Sentra UMKM Batik, Wakil Ketua MPR RI Ibas: Ini Membuka Kesempatan Lebih Besar bagi Ibu-ibu Berkarya
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), mengunjungi sentra UMKM Batik di Desa Sukowidi, Kabupaten Magetan, dalam kegiatan bertajuk “UMKM Batik Tumbuh, Ekonomi Daerah Tangguh”.
Kunjungan ini menjadi bagian dari silaturahmi sekaligus dukungan nyata terhadap peran UMKM sebagai penggerak ekonomi keluarga dan desa.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI tersebut menyempatkan diri mencoba langsung mencanting batik dengan motif Bunga Wijayakusuma, salah satu motif khas yang sarat makna filosofis. Secara etimologis, wijayakusuma berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa Kuno, yakni wijaya yang berarti kemenangan atau keberhasilan, dan kusuma yang berarti bunga.
Dalam tradisi Jawa, bunga wijayakusuma identik dengan penobatan raja-raja dan dimaknai sebagai simbol pengingat agar pemimpin mampu memelihara, melindungi, dan mengayomi rakyatnya dengan baik.
Dengan penuh keakraban, Ibas berdialog langsung bersama ibu-ibu pengrajin batik Sukowidi. Ia menggali proses pengembangan batik yang telah berjalan sejak tahun 2020, termasuk pelatihan keterampilan yang diperoleh melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
“Awalnya memang terasa sulit, tapi kalau sudah ada pesanan, semuanya jadi terasa lebih mudah,” ujar salah satu pengrajin, yang disambut anggukan dan senyum Ibas.
Anggota Dewan Penasihat KADIN tersebut menekankan bahwa pesanan berarti penjualan, dan penjualan berarti pendapatan. Menurutnya, aktivitas membatik bukan hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga menjadi sumber penghasilan tambahan yang penting bagi keluarga.
“Ibu-ibu bisa membantu ekonomi rumah tangga, menambah kreativitas, dan tetap menjaga budaya kita lewat batik,” ungkapnya.
Dalam diskusi tersebut, Anggota Daerah Pemilihan Jawa Timur VII ini juga memberi masukan terkait penguatan desain batik Magetan. Ia mendorong agar ciri khas daerah seperti bambu (pring) dan Bunga Wijayakusuma terus dipertahankan dan dikembangkan, termasuk dengan permainan warna dan kerapatan motif agar semakin diminati pasar.
Ia menilai batik Magetan memiliki keunggulan tersendiri, terlebih dengan mulai digunakannya pewarna alam yang ramah lingkungan tanpa meninggalkan akar budaya lokal.
Tak hanya berdialog, lulusan S3 IPB University juga memesan dan memborong produk batik UMKM Sukowidi sebagai bentuk dukungan langsung Partai Demokrat kepada para pengrajin.
Load more