Perjalanan Ferry Irwandi Kumpulkan hingga Salurkan Donasi Rp10 M untuk Korban Bencana Sumatera Berujung Disindir Anggota DPR Endipat Wijaya
- Instagram/@irwandiferry
Jakarta, tvOnenews.com - Konten kreator Ferry Irwandi bersama relawan berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp10,3 miliar dalam 24 jam untuk korban bencana Sumatera, tepatnya di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Aksi Ferry Irwandi ini pun viral dan menuai dukungan semua pihak. Tak hanya menggalang dana, Ferry Irwandi juga menyalurkan langsung bantuan tersebut kepada korban bencana di 3 provinsi di Sumatera.
Kehadiran mereka di wilayah terdampak bencana juga banyak dibagikan di berbagai platform. Ferry Irwandi tiba di Medan pada 4 Desember 2025.
“Kita membawa 2,6 ton hari ini dan akan disusul yang lain. Fokus utama kita adalah titik-titik yang memang minim bantuan yang terisolasi,” ujar Ferry Irwandi kepada wartawan.
Dalam distribusinya, tim relawan Ferry Irwandi dan Kitabisa tidak hanya membawa logistik umum, tetapi fokus pada kebutuhan spesifik yang sering terlewatkan, termasuk makanan untuk kucing dan anjing yang turut menjadi korban.
"Kita siapkan makanan siap makan yang bergizi, bukan mi instan, yang bisa langsung mereka dapat, mereka makan," ungkap Ferry Irwandi.
Selain itu, Ferry Irwandi beserta tim menyalurkan kebutuhan mendesak bagi ibu dan anak, termasuk pampers, pakaian dalam, dan pembalut.
Selain itu, upaya keras juga dilakukan untuk mengatasi kelangkaan air bersih dengan mencari alat filter dan terminal air bersih di beberapa daerah.
Distribusi bantuan ke daerah-daerah hilir dan pedesaan, seperti Tamiang dan Desa Tualang, Langkat, menjadi prioritas karena bantuan ke wilayah kota dinilai sudah banyak.
Perjalanan kemanusiaan ini tidak luput dari kendala, terutama dalam menemukan angkutan udara.
"Kemarin kita sempat kesulitan sekali menemukan angkutan udara karena traffic nol koma rame," cerita Ferry.
Selain ke Sumut, Ferry Irwandi juga menyalurkan bantuan ke Aceh Tamiang yang terdampak paling parah di Aceh. Ia juga memberikan bantuan untuk korban banjir bandang dan longsor di Sumbar.
Ferry Irwandi menyampaikan pesan mendalam kepada pemerintah. Ia berharap agar pemerintah dapat bekerja dengan lebih baik dan komprehensif.
"Enggak semua orang yang mengkritik pemerintah itu benci. Kadang, bentuk peduli yang paling tinggi itu kritikan," tutup Ferry.
Disindir Anggota DPR Endipat Wijaya
Aksi kemanusiaan yang dilakukan Ferry Irwandi justru mendapat sindiran pedas dari Anggota Komisi I DPR RI, Endipat Wijaya,.
Dalam rapat bersama Komdigi di Gedung DPR pada Senin (8/12/2025), Endipat Wijaya menyebut relawan yang membuka donasi hingga terkumpul Rp10 miliar sebagai orang yang "sok".
Endipat Wijaya juga mendesak Komdigi untuk lebih proaktif dan masif dalam menyebarkan informasi mengenai kinerja pemerintah dalam penanganan bencana, khususnya banjir dan longsor di Sumatera.
- ANTARA
Menurut Endipat Wijaya, minimnya informasi yang tersebar membuat kerja keras pemerintah, termasuk bantuan triliunan rupiah, seolah-olah tenggelam oleh viralnya donasi yang digalang pihak lain. Kondisi ini bahkan cenderung memunculkan anggapan bahwa pemerintah tidak bergerak.
Oleh karena itu, Endipat Wijaya mendesak Komdigi untuk segera bertindak dan memastikan kerja keras pemerintah tidak tenggelam oleh narasi yang didominasi pihak lain.
"Fokus nanti, ke depan Kementerian Komdigi ini mengerti dan tahu persis isu sensitif nasional dan membantu pemerintah memberitahukan dan mengamplifikasi informasi, sehingga enggak kalah viral dibandingkan dengan teman-teman yang sekarang ini, paling-paling di Aceh, di Sumatra, dan lain-lain itu," kata dia.
Endipat Wijaya juga menyinggung adanya pihak yang hanya datang sekali, tetapi terlihat seolah-olah paling aktif bekerja.
"Ada orang yang cuma datang sekali, tapi seolah-olah paling bekerja di Aceh," ujar dia.
Dia menegaskan bahwa dalam penanganan bencana di Sumatra, pemerintah adalah pihak yang pertama kali hadir dan langsung bergerak untuk mengatasinya.
"Padahal negara sudah hadir dari awal, ada orang baru datang, baru bikin satu posko, ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah sudah bikin ratusan posko di sana," ungkap Endipat Wijaya.
"Yang sehingga publik tahu kinerja pemerintah itu sudah ada, dan memang sudah hebat," lanjut dia.
Politikus Gerindra ini secara eksplisit menyinggung aksi relawan yang berhasil menggalang donasi hingga Rp 10 miliar dan menjadi viral. Padahal, menurutnya, bantuan yang sudah digelontorkan pemerintah jauh lebih besar, namun justru seperti tak terlihat.
"Orang-orang cuma nyumbang Rp 10 miliar, negara sudah triliun-triliunan ke Aceh itu, bu. Jadi yang kayak gitu-gitu, mohon dijadikan perhatian, sehingga ke depan tidak ada lagi informasi yang seolah-olah negara tidak hadir di mana-mana. Padahal negara sudah hadir sejak awal di dalam penanggulangan bencana," tutur Endipat Wijaya
Sebagai bukti, Endipat membeberkan saat pertama bencana Sumatra terjadi, TNI AU sudah hadir.
"Angkatan Udara hari pertama langsung ada, 4-5 pesawat datang ke sana, tapi dibilang enggak pernah hadir. Mungkin itu karena kita kalah dalam menginformasikan," kata dia. (nba)
Load more