Dukung Terbukanya Akses Jalan, Pertamina Pasok Bahan Bakar untuk Operasional Alat Berat Penanggulangan Bencana Sumatera
- Istimewa
Selain itu, empat kapal lainnya berada di perairan sebagai floating stock, memperkuat ketahanan suplai regional. Stok BBM dari jalur laut pun terjaga, dengan solar dan pertalite yang masing-masing memiliki ketahanan hingga dua pekan ke depan.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan selain tantangan akses, beberapa lembaga penyalur di wilayah banjir juga mengalami gangguan operasional, seperti air masuk ke area tangki pendam, drive-way, hingga pulau pompa, yang membuat sebagian harus menghentikan layanan sementara demi keamanan.
“Saat ini terdapat 655 dari 709 atau sebagian besar SPBU terus beroperasi melayani kebutuhan BBM untuk masyarakat", jelasnya.
Penyaluran LPG melalui SPBE dan agen juga terdampak karena tabung kosong maupun tabung penuh sulit masuk dan keluar akibat kondisi jalan yang tidak aman.
Meski demikian, upaya pemulihan terus menunjukkan perkembangan. Sejumlah jalur alternatif sudah mulai dibuka, memungkinkan SPBU dan agen LPG prioritas menerima suplai lebih cepat.
Di beberapa lokasi, SPBE yang sebelumnya tidak dapat beroperasi kini mulai melakukan pengisian terbatas seiring membaiknya akses.
Pertamina Patra Niaga terus mengoptimalkan berbagai langkah mitigasi, mulai dari pengalihan suplai (RAE) dari terminal yang aman, penambahan mobil tangki untuk mempercepat distribusi, hingga monitoring ketat melalui Satgas untuk memastikan seluruh titik kritis tetap mendapatkan layanan energi.
Penyaluran bantuan Pertamina Peduli juga dilakukan di sejumlah wilayah yang mengalami dampak terberat.
“Kami memonitor situasi setiap saat dan terus menyesuaikan pola distribusi agar masyarakat tetap bisa mengakses energi dengan aman. Kami mengimbau agar masyarakat membeli BBM sesuai kebutuhan dan berhati-hati ketika mengisi di area yang masih tergenang. Apabila diperlukan dukungan suplai tambahan, laporan dapat disampaikan melalui Pertamina Contact Center 135”, pungkas Fahrougi. (*)
Load more