ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Deforestasi Jadi Ancaman, Ini Dampaknya terhadap Ekosistem Hutan dan Kehidupan Manusia di Masa Depan

Deforestasi menjadi ancaman serius bagi bumi. Kerusakan hutan berdampak besar pada ekosistem, iklim global, dan kehidupan manusia di masa depan.
Sabtu, 29 November 2025 - 13:17 WIB
Ilustrasi Hutan Gundul
Sumber :
  • Freepik/wirestock

tvOnenews.com - Deforestasi kini menjadi salah satu ancaman lingkungan terbesar yang dihadapi Indonesia.

Aktivitas penebangan hutan secara masif demi kepentingan industri, perluasan lahan, dan pembangunan telah menyebabkan kerusakan ekosistem yang sulit dipulihkan.

Hutan yang seharusnya menjadi paru-paru dunia kini kian menipis, mengakibatkan perubahan besar terhadap keseimbangan alam dan kehidupan manusia.

Menurut Environment Indonesia, deforestasi bukan hanya sekadar hilangnya pepohonan, tetapi juga berpotensi menimbulkan krisis ekologis dan sosial dalam jangka panjang.

Dampaknya meluas hingga memengaruhi keanekaragaman hayati, iklim global, ketersediaan air, serta kesehatan masyarakat.

Dengan semakin cepatnya laju penggundulan hutan, para ahli memperingatkan bahwa manusia akan menghadapi konsekuensi serius jika tidak segera mengambil tindakan nyata untuk menghentikan deforestasi.

Apa Itu Deforestasi dan Kenapa Terjadi

Ilustrasi hutan rusak akibat pembukaan lahan
Ilustrasi hutan rusak akibat pembukaan lahan
Sumber :
  • ANTARA

 

Deforestasi terjadi karena banyak hal, mulai dari pembukaan lahan untuk pertanian dan perkebunan, penebangan kayu untuk industri dan furnitur, perambahan hutan, pembangunan infrastruktur dan pemukiman, hingga kebakaran hutan baik alami maupun akibat tindakan manusia.

Di negara tropis seperti Indonesia, hal ini diperparah oleh kebutuhan ekspansi lahan perkebunan kelapa sawit, serta permintaan global terhadap kayu dan produk hutan lainnya.

Ketika pohon ditebang, hutan sebagai sistem ekologi besar tidak lagi mampu menjalankan fungsi ekologisnya dan konsekuensinya sangat serius.

Hilangnya Keanekaragaman Hayati

Gajah Sumatera di Bengkulu.
Gajah Sumatera di Bengkulu.
Sumber :
  • tim tvOne/Miko

 

Salah satu dampak paling mencolok dari deforestasi adalah hilangnya keanekaragaman hayati.

Hutan adalah rumah bagi jutaan spesies flora dan fauna, sebagian besar bahkan endemik, artinya tidak ditemukan di tempat lain.

Ketika habitat alami ini dihancurkan, spesies-spesies tersebut kehilangan tempat tinggal, sumber makanan, dan jalur migrasi mereka.

Banyak organisme yang akhirnya punah, atau tergeser ke konflik dengan manusia karena butuh ruang hidup baru. Hal ini mempersempit keragaman genetik dan melemahkan stabilitas ekosistem.

Kontribusi terhadap Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Hutan memainkan peran penting sebagai penyerap karbon alami. Melalui proses fotosintesis, pohon menyimpan karbon dioksida (CO₂), membantu menjaga keseimbangan gas rumah kaca di atmosfer.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Menantu Kerap Ditekan Permintaan Mertua? Ini Jawaban Bijak dari Ulama untuk Membantu Menyikapinya

Ketika suami istri masih menetap di rumah orang tua, tak jarang orang tua menyimpan harapan terhadap anak dan menantunya. Bila mertua banyak permintaan, menantu harus bagaimana?

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT