Diiming-imingi Mainan dan Makanan, Nyawa Alvaro Melayang di Tangan Ayah Tiri
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com – Fakta baru kembali terungkap terkait detik-detik penculikan dan pembunuhan bocah Alvaro Kiano Nugroho (6), yang dilakukan oleh ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar.
Polisi mengungkap bahwa sebelum aksi keji itu terjadi, Alvaro lebih dulu diiming-imingi makanan dan mainan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Nicolas Ary Lilipaly, menjelaskan bahwa Alvaro yang saat itu berada di masjid diajak pergi oleh pelaku dengan alasan membeli sesuatu.
"AKN karena sudah kenal dengan AI, karena ini merupakan ayah tirinya, dan selanjutnya karena AI juga menjanjikan AKN untuk bersama-sama dengan dia keluar untuk mau membeli mainan dan makanan," kata Nicolas dikutip Jumat, 28 November 2025.
Setelah keluar dari masjid, pelaku mengajak Alvaro ke rumahnya dengan dalih untuk membersihkan diri. Namun situasi berubah ketika Alvaro menangis dan meminta pulang.
"Sampai di rumah itulah, karena AKN ini rewel dan nangis ingin pulang, dan mainan yang dijanjikan itu tidak kunjung ada, belum dibeli. Akhirnya dari situlah karena AKN rewel, nangis, akhirnya keluar dari situ," tuturnya.
Pelaku kemudian menyekap Alvaro menggunakan handuk. Tidak hanya itu, korban juga dicekik serta ditindih selama sekitar tiga menit hingga tidak lagi bergerak.
"Saat itu juga AI ini panik. Setelah itu karena panik, dia masih berusaha untuk bagaimana mencari supaya mau menghilangkan barang bukti korban AKN," katanya Nicolas.
Dalam kondisi panik, Alex mencari kantong plastik untuk membungkus jenazah Alvaro. Ia mengikat kantong tersebut dengan tali agar tubuh korban bisa dimasukkan.
"Dan setelah itu, dia meletakkan mayat AKN ini di garasi yang diawali dengan pagar, tembok, dan juga mobil, mobil terios milik ayah tirinya ini. Dari situlah dia meninggalkan korban AKN ini kurang lebih selama tiga hari," tuturnya.
Karena jenazah mulai membusuk, Alex lantas mencari lokasi untuk membuang tubuh Alvaro. Ia membawa kantong berisi jenazah ke wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor.
"Karena di sana ada saudara perempuannya yang berinisial A alias R. Di situlah dia membuang korban di situ, di tempat yang aman di sekitar TKP, ya, pembuangan yaitu di tumpukan sampah dekat sungai, jembatan, dekat jembatan, bawah jembatan, sungai Ciliwung, di daerah Bogor itu," ujarnya.
Untuk diketahui, polisi mengungkap kalau bocah hilang berusia 6 tahun bernama Alvaro Kiano Nugroho, telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Hal itu dibenarkan Kapolsek Pesanggrahan, Ajun Komisaris Polisi Seala Syah Alam. Alvaro sebelumnya diketahui hilang di wilayah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, selama 8 bulan lamanya.
"Alvaro sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," kata Seala kepada wartawan, Minggu, 23 November 2025.
Polres Metro Jakarta Selatan pun telah menangkap satu pelaku terkait kematian Alvaro Kiano Nugroho (6). Tersangkanya itu tak lain adalah ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar.
Ayah tiri Alvaro ini telah ditetapkan jadi tersangka, tapi pelaku ini tewas bunuh diri. Alex disebut meninggal bunuh diri di dalam ruang konseling Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu dini hari, 23 November 2025.
“Yang bersangkutan diduga bunuh diri di dalam ruang konseling. Bukan di sel tahanan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, Senin, 24 November 2025.
Sebelumnya diberitakan, Ibu Alvaro, Arumi menjelaskan detik-detik anaknya dinyatakan hilang. Mulanya, Alvaro izin untuk melaksanakan Salat Maghrib di masjid dekat rumahnya kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Iya, jadi kan itu waktu itu bulan puasa ya kak. Biasanya itu setiap menjelang maghrib dia tuh pasti pergi ke masjid dekat rumah. Gak terlalu jauh lah, tapi dia udah keluar dari sore," ujar Arumi kepada wartawan, Kamis, 17 April 2025.
Arumi lanjut menceritakan, selepas Salat Maghrib ternyata Alvaro tak kunjung pulang. Alhasil, ia mencari keberadaan Alvaro. Kendati begitu, teman Alvaro mengaku tak bersamanya sejak salat hingga selepas salat di masjid dekat rumahnya.
"Akhirnya di tanggal 7 Maret kita lapor ke Polsek Pesanggrahan, orang tuaku, baru diselidiki 7 Maret malamnya. Liat CCTV sekitar kebanyakan mati, yang hidup pun gak ada Alvaro disitu," kata Arumi.
Arumi bersama keluarganya juga sudah berupaya mencari keberadaan Alvaro di wilayah Jakarta. Bahkan, dia juga sempat ke wilayah Bekasi lantaran mendapat informasi anaknya ada disana.
"Sudah setiap hari sampai dibohongin. Orang juga pernah bilang katanya anaknya ada di Bekasi, kami ke Bekasi, ternyata sampai sana orangnya gak ada, gak muncul juga," kata Arumi.
Foe Peace Simbolon/VIVA
Load more