Rapimnas 2025 Kadin Indonesia, Ketum Anindya Bakrie Ungkap Ada Lima Pilar Pembahasan
- tvOnenews.com/Adinda Ratna Safira
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang Dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie mengungkapkan, ada lima pilar pembahasan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) 2025, yang digelar di Park Hyatt Jakarta, pada 29 November 2025 hingga 2 Desember 2025.
Hal ini dinyatakan dirinya dalam press conference jelang Rapimnas 2025, di Menara Kadin Indonesia, Selasa (25/11/2025).
“Nah di sinilah kita berpikir di dalam Rapimnas ini ada 5 pilar nanti yang akan dibahas. Jadi kombinasi dari pengusaha, ekonom, masukan dari asosiasi, himpunan, daerah,” kata Anindya.
Lebih lanjut Anindya menyebutkan, yang pertama mengenai perluasan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mungkin ada komen dari teman-teman mengenai perluasan lapangan kerja dan kesejahteraan. Bagaimana nih caranya Kadin mendukung program seperti MBG (Makan Bergizi Gratis), Rumah Layak Huni, Vokasi yang 100 ribu, magang,” jelas Anindya.
Kemudian yang kedua adalah peningkatan produktivitas nasional. Menurutnya, kita harus do more with the same, sebab produktivitas itu kan kurang lebih. Jadi mesti berpikir bagaimana pengupahan berbasis kinerja, lalu efisiensi energi. Pokoknya produktivitas mesti tinggi supaya kompetitif.
“Yang ketiga peningkatan investasi dan kepastian hukum. Ini bagaimana investasi bisa masuk ketika kita melihat daya beli menurun? Nah, itu mesti dipikirkan. Karena tiga komponen konsumsi domestik itu butuh bantuan, begitu juga spending pemerintah, investasi dan perdagangan menjadi sangat penting. Nah di sinilah cocok namanya juga Kamar Dagang dan Industri kan, kita memastikan industri dan dagang jalan,” tegas Anindya.
Lalu pembahasan yang keempat, yakni inovasi dan industrialisasi. Anindya menjelaskan, saat ini orang sudah bicara mengenai AI, dan sudah menggunakan semua.
“Ada 23 juta pengangguran akan tercipta dari AI sebelum 2035. Tapi ada 46 juta tenaga kerja baru. Nah ini bagaimana kita menyikapinya?,” kata Anindya.
Selanjutnya Anindya menjelaskan, pembahasan yang kelima yakni peningkatan perdagangan dan ekspor.
“Jadi hal-hal inilah yang kita ke depankan. Jadi kata kuncinya: Lapangan Kerja, Produktivitas, lalu Investasi, Industri dan Inovasi, dan Perdagangan. Nah ini yang kita mau kaji bersama, supaya masukannya ini benar-benar konkret dan juga hasil diskusinya baik, dengan konstituen kita maupun dengan pemerintah,” tutur Anindya. (ars/raa)
Load more