Prabowo Setujui Proyek Raksasa Bangun 30 Pabrik Pakan Ternak Senilai Rp20 Triliun
- dok. BPMI Istana Negara
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto mengungkap rencana pembangunan 30 pabrik pakan ternak senilai Rp20 triliun yang akan digelar dalam dua tahap.
“Kita akan bangun, pertama adalah 12, daerah 12 titik, pabrik pakan, kemudian tahap kedua adalah 18 titik. Anggarannya Rp20 triliun,” kata Menteri Pertanian, dikutip Jumat (21/11/2025).
Amran menegaskan proyek tersebut dirancang untuk memperkuat posisi peternak kecil yang selama ini menjadi kelompok paling rentan terhadap fluktuasi harga pakan dan biaya produksi lainnya.
“Sekali lagi, ini dibangun untuk peternak-peternak kecil. Jadi ini dibangun untuk peternak-peternak kecil, untuk mendukung, men-support peternak-peternak kecil,” ujarnya.
Pembangunan 30 pabrik pakan itu, lanjut Amran, merupakan upaya memperkuat ekosistem peternakan dari sisi hulu. Pemerintah ingin menjaga stabilitas harga pakan, vaksin, dan obat-obatan sekaligus mengamankan keberlanjutan usaha 3,7 juta peternak di seluruh Indonesia.
“Kita siapkan HPP (Harga Pokok Penjualan), HPP harus dijaga dengan baik. Harga penjualan, harga pokok penjualan, peternakan, juga telur, kemudian ada nanti HET (Harga Eceran Tertinggi) untuk pakan. Sehingga harga tidak jauh berfluktuasi,” tegasnya.
Selain soal pabrik pakan, Amran juga memaparkan perkembangan pangan nasional, terutama beras. Ia menyampaikan klaim optimistis bahwa Indonesia akan mencapai swasembada beras sebelum 2025 berakhir.
“Kami laporkan tentang perkembangan pangan khusus untuk beras, pangan kita khusus beras. Insyaallah, insyaallah tanggal 31 Desember jam 12.00. Kalau tidak ada aral melintang, 30 hari lebih, 40 hari ke depan Indonesia swasembada pangan. Itu yang pertama. Dan ini adalah dari target empat tahun, tetapi kita capai InsyaAllah satu tahun,” kata Amran.
Amran menyebut capaian tersebut merupakan lompatan besar dari target awal pemerintah. Ia menilai percepatan drastis itu terjadi berkat intervensi kebijakan dan arahan langsung Presiden Prabowo sejak hari pertama menjabat.
“Ini adalah gagasan besar Bapak Presiden. Pertama kami di target empat tahun, kemudian setelah 21 hari berubah menjadi tiga tahun, dan setelah 45 hari berubah menjadi satu tahun. Berkat dukungan penuh dari segi regulasi, kemudian pembiayaan, Alhamdulillah kita bisa capai dalam waktu singkat,” pungkasnya. (agr)
Load more