Pesan Tegas dari Jakarta: Indonesia–Yordania Satukan Suara Demi Kemerdekaan Palestina
- BPMI Istana Negara
Jakarta, tvOnenews.com – Indonesia dan Yordania kembali menegaskan diri sebagai dua negara yang paling konsisten menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Pesan tegas itu disampaikan langsung oleh Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein dalam jamuan kenegaraan di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat malam. Pertemuan tersebut menegaskan bahwa isu Palestina bukan sekadar agenda diplomatik, tetapi merupakan komitmen moral kedua negara.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Yordania dibangun atas dasar persaudaraan yang kuat, terutama melalui kesamaan sikap dalam membela hak-hak bangsa Palestina. Ia menegaskan bahwa kedua negara memiliki posisi yang sama: Palestina berhak atas kemerdekaan penuh, martabat, dan keadilan.
“Hubungan kita berakar pada persaudaraan yang kokoh dan solidaritas yang tidak pernah surut terhadap perjuangan rakyat Palestina,” ujarnya.
Prabowo menekankan bahwa dukungan terhadap Palestina adalah prinsip yang telah lama menjadi bagian dari kebijakan luar negeri Indonesia. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia dan pendukung utama isu Palestina di PBB, Indonesia melihat perjuangan rakyat Palestina sebagai persoalan kemanusiaan yang tidak boleh diabaikan.
Di sisi lain, Yordania memegang peran penting secara regional. Raja Abdullah II selama bertahun-tahun menjadi salah satu suara paling keras di Timur Tengah yang menyerukan penghentian kekerasan dan penyelesaian damai atas konflik Palestina. Sebagai penjaga situs suci di Yerusalem, Yordania memegang posisi strategis dalam menjaga stabilitas kawasan.
Pertemuan kedua pemimpin ini menegaskan bahwa Indonesia dan Yordania tidak bekerja sendiri, melainkan berdiri bersama dalam satu barisan. Prabowo menilai bahwa keselarasan nilai dan visi antara kedua negara semakin memperkuat kerja sama untuk memperjuangkan solusi yang adil bagi Palestina.
Ia juga menyoroti ikatan emosional yang telah lama terjalin antara dirinya dan Kerajaan Hashemite. Menurut Prabowo, hubungan pribadi tersebut memperkuat kepercayaan dan membuka jalan bagi kerja sama diplomatik yang lebih dalam, terutama terkait isu Palestina.
Namun, pesan inti yang paling ditekankan dalam pertemuan itu adalah perlunya dunia internasional kembali memberi perhatian penuh terhadap krisis kemanusiaan di Palestina. Presiden Prabowo menyebut bahwa konflik yang berkepanjangan tidak boleh dibiarkan menjadi normalitas baru, dan masyarakat internasional harus kembali bersatu menegakkan prinsip keadilan.
Raja Abdullah II sebelumnya juga berkali-kali menyerukan penghentian kekerasan di Gaza serta pentingnya solusi dua negara sebagai jalan keluar yang sah dan permanen. Pandangan ini sejalan dengan posisi Indonesia yang selama ini mendukung terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Prabowo menyatakan harapan agar Indonesia dan Yordania terus memperkuat sinergi dalam diplomasi internasional. Ia menilai bahwa suara dari Asia Tenggara dan Timur Tengah, ketika disatukan, dapat memberi tekanan moral dan politik yang lebih besar bagi tercapainya perdamaian di Palestina.
“Kami berharap hubungan persahabatan ini terus tumbuh. Semoga kerja sama Indonesia–Yordania dapat membawa kontribusi nyata bagi perdamaian dunia, khususnya bagi saudara-saudara kita di Palestina,” tegas Prabowo.
Pertemuan ini menjadi penegasan bahwa Indonesia dan Yordania tetap menjadi dua negara yang paling konsisten menempatkan isu Palestina sebagai prioritas. Dengan semakin kuatnya kolaborasi kedua negara, dukungan untuk kemerdekaan Palestina diharapkan semakin terdengar di panggung global. (nsp)
Load more