Kadin Matangkan Lompatan Diplomasi Ekonomi Global, Anindya Bakrie Tegaskan Indonesia Makin Diperhitungkan di Dunia
- Dok.kadin indonesia
Jakarta, tvOnenews.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mempertegas ambisi globalnya melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Luar Negeri bertajuk “Kehadiran Global Indonesia: Kemitraan, Investasi dan Pertumbuhan Berkelanjutan” yang digelar di Hotel Aryaduta, Jumat (14/11/2025).
Forum ini menjadi panggung konsolidasi strategis Kadin untuk menavigasi ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang turbulen.
Dalam sambutan virtualnya, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa posisi Indonesia dalam peta ekonomi dunia kini kian kuat melalui berbagai kerja sama internasional yang melibatkan sinergi sektor pemerintah dan swasta.
“Kadin bersama WKUK Bidang Luar Negeri dan seluruh jajaran WKU berada di garda depan memperkuat kemitraan strategis global, di antaranya negosiasi Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA), Indonesia-Canada CEPA, partisipasi aktif dalam New York Climate Week dan Australia-Indonesia Investor Dialogue,” kata Anin.
Ia menambahkan bahwa setiap hubungan kemitraan yang dibangun harus memberikan manfaat konkret bagi Indonesia maupun mitra global. Mulai tahun ini, Kadin akan melakukan evaluasi bersama terhadap seluruh kerja sama luar negeri yang telah berjalan.
“Langkah ini bertujuan memastikan kesinambungan dan optimalisasi manfaat serta menyusun tindak lanjut yang inklusif dan saling menguntungkan,” ujarnya.
Ke depan, Anin menegaskan fokus Kadin akan mengerucut pada tiga agenda utama, memperluas kemitraan global yang beretika dan berdaulat, mendorong investasi berbasis teknologi dan inovasi, serta memperkuat diplomasi ekonomi hijau dan transisi energi.
“Inilah semangat Indonesia Incorporated, di mana pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bergerak dalam satu irama membangun kedaulatan ekonomi yang kuat dan berdaya saing global,” pungkasnya.
Sementara itu, WKUK Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia, James T. Riady, menyoroti perubahan lanskap ekonomi dunia yang semakin kompleks. Menurutnya, melemahnya multilateralisme, rivalitas geopolitik, dan perang tarif menuntut strategi diplomasi ekonomi yang jauh lebih adaptif dan kolaboratif.
“Selama satu tahun terakhir, kami berupaya membangun jejaring kemitraan strategis, menghadirkan investasi berkualitas, dan membuka peluang ekspor baru. Tapi yang lebih penting, kami belajar bahwa dalam dunia penuh ketegangan ini, kepercayaan dan integritas adalah mata uang paling berharga,” ujar James.
Load more