Kadin Dorong Kolaborasi Strategis untuk Pembangunan Produktif, Inovatif, dan Berkelanjutan Lewat Rakornas 2025
- Istimewa
“Khususnya sektor kesehatan memang secara historis pertumbuhannya tinggi, di atas 8 persen. Sekarang kita ingin memastikan bagaimana itu bisa diterjemahkan menjadi pertumbuhan domestik bruto,” ujar Budi.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah tengah menganalisis pola belanja kesehatan yang tumbuh sekitar 90 persen untuk memetakan potensi produk dalam negeri.
“Kami duduk bersama teman-teman Kadin, bisa tidak mereka (Kadin) berinvestasi tanpa menggunakan uang APBN menggunakan dana mereka sendiri, untuk membangun industri kesehatan dalam negeri. Bisa di sektor farmasi, alat kesehatan, rumah sakit, atau klinik. Dengan demikian, itu akan mendorong pertumbuhan domestik bruto,” pungkas Budi.
Lebih lanjut, Menteri Ketenagakerjaan RI, Yassierli mengatakan bahwa produktivitas tenaga kerja Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara ASEAN lain.Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengembangkan ekosistem pelatihan vokasi melalui Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) yang didukung teknologi digital dan pendekatan kolaboratif.
Peningkatan produktivitas ini tidak hanya penting untuk tenaga kerja di dalam negeri, tetapi juga berdampak langsung bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Dengan keterampilan dan produktivitas yang lebih tinggi, PMI akan memiliki daya saing yang lebih kuat di pasar global, memperoleh pekerjaan yang lebih layak.
Hal ini selaras dengan bagaimana dalam Rakornas turut diselenggarakan Focus Group
Discussion (FGD) bertajuk 'Sinergi Tata Kelola Rekrutmen Pelindungan Pekerja Migran Indonesia'.
Rakornas Bidang Pembangunan Manusia, Budaya dan Pembangunan Keberlanjutan Kadin Indonesia ini menghasilkan tiga outcome strategis, yaitu:
1. Penandatanganan MoU Kadin-Kemenko PMK
MoU ini menegaskan komitmen kolaborasi strategis antara dunia usaha dan pemerintah dalam
memperkuat pengembangan SDM, pendidikan vokasi, kurikulum berbasis industri, penguatan budaya,dan riset inovasi.
2. Peluncuran Peta Jalan Vokasi Industri 2045
Roadmap ini menjadi pedoman integrasi pendidikan vokasi dengan kebutuhan industri masa depan, memastikan generasi muda memiliki keterampilan kompeten dan siap menghadapi tantangan ekonomi global.
3. Peluncuran White Paper Kesehatan
Dokumen strategis ini berisi rekomendasi kebijakan untuk memperkuat sektor kesehatan nasional, mulai dari peningkatan layanan hingga inovasi industri, guna menunjang peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Shinta berharap, kemitraan ini dapat mempercepat implementasi kebijakan vokasi link and match,memperluas akses pendidikan berkualitas, perkuat sektor kesehatan dan meningkatkan
pemberdayaan komunitas budaya.
Load more