Komisi X DPR: Kekalahan Timnas Indonesia dari Irak Harus Jadi Momentum Evaluasi Sepak Bola Nasional
- AFC
Jakarta, tvOnenews.com - Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati, kekalahan Timnas Indonesia dari Irak yang membuat gagal Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026 harus menjadi momentum evaluasi menyeluruh terhadap pembinaan sepak bola nasional.
Esti menilai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) perlu memperkuat sistem pembinaan pemain sejak usia dini dan tidak hanya bergantung pada pemain naturalisasi.
"Saya bisa memahami kekecewaan masyarakat pecinta sepak bola yang tentu berharap besar. Tetapi saya kira ini bukan langkah akhir yang melemahkan semangat kita termasuk PSSI untuk ke depannya menjadi lebih baik," kata Esti, Senin (13/10/2025).
Esti mengatakan terkait kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia, Komisi X tidak dapat memanggil Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara langsung karena bukan mitra kerja DPR.
Akan tetapi, kata dia, evaluasi terhadap sepak bola nasional akan dilakukan melalui Kemenpora.
"Kemenpora memang mitra kerja kami. Jadi kalau kami memanggil pasti tidak hanya soal sepak bola, tetapi juga target-target Asian Games, SEA Games dan kegiatan prioritas lain sesuai keterbatasan anggaran yang ada," ujarnya.
Saat ini, sambung dia, yang dibutuhkan adalah keseimbangan antara strategi naturalisasi dan pembinaan jangka panjang di tubuh Timnas Indonesia.
Menurut dia, upaya mencetak pemain dari jalur pembinaan usia dini harus menjadi investasi serius agar regenerasi berjalan berkesinambungan.
Esti pun memberikan contoh delapan pemain muda Indonesia berusia 17 tahun yang saat ini tengah menempuh sekolah sepak bola selama satu tahun di Portugal.
"Waktu pertandingan di sana mereka tiga kali menang telak melawan klub Portugal. Artinya potensi kita luar biasa," katanya.
Meski tidak menolak kebijakan naturalisasi, Esti menegaskan semestinya langkah itu diimbangi dengan investasi dalam pendidikan olahraga.
"Naturalisasi kalau memang masih dibutuhkan silakan, tetapi harus juga menyiapkan pemain yang sejak kecil dididik melalui sekolah-sekolah olahraga dan sekolah sepak bola yang difasilitasi negara," pungkasnya. (ant/nsi)
Load more