Pemerintah Target 90% ASN Melek Digital, Begini Strategi Rahasia LAN Ubah Aparatur Jadi “Digital Smart”!
- tvOnenews.com/Mohammad Hamzah Sodiq
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Indonesia tengah bersiap melakukan transformasi besar-besaran di tubuh Aparatur Sipil Negara (ASN). Targetnya tak main-main — 90% ASN harus melek digital pada 2029. Namun, perjalanan menuju aparatur “digital smart” ini bukan tanpa tantangan.
Pengembangan kompetensi ASN selama ini masih dihadapkan pada berbagai kendala, mulai dari budaya belajar yang belum kuat, sistem pelatihan yang berjalan sendiri-sendiri, hingga keterbatasan sumber daya manusia dan teknologi. Akibatnya, peningkatan kapasitas ASN belum berdampak signifikan pada kinerja birokrasi dan pelayanan publik.
Melihat kondisi tersebut, Lembaga Administrasi Negara (LAN) turun tangan. Lembaga ini mengambil peran strategis sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang ASN, untuk mengendalikan dan melaksanakan kebijakan teknis pengembangan kapasitas dan pembelajaran ASN di seluruh Indonesia.
Sistem Penjaminan Mutu Jadi Kunci
Direktur Bidang Penjaminan Mutu Pengembangan Kapasitas LAN, Erfi Muthmainah, menegaskan pentingnya penjaminan mutu pelatihan ASN sebagaimana tertuang dalam Pasal 26 ayat (3) UU ASN.
“Mutu pembelajaran ASN harus diarahkan untuk mendukung pencapaian kinerja organisasi. Standar kurikulum, proses, instruktur, dan evaluasi pelatihan harus jelas dan konsisten,” ujar Erfi dalam keterangan resminya, Jumat (3/10/2025).
LAN menekankan bahwa setiap lembaga pelatihan ASN harus bertransformasi dari sekadar “tempat pelatihan administratif” menjadi learning organization dengan budaya mutu.
Corporate University, Mesin Pembentuk ASN Digital
Salah satu langkah nyata LAN adalah menghadirkan Corporate University — sebuah sistem pembelajaran modern yang berfokus pada outcome dan kinerja organisasi. Melalui pendekatan ini, ASN tidak hanya belajar teori, tapi juga membangun kemampuan nyata untuk bekerja dengan pendekatan digital dan kolaboratif.
“Lembaga pelatihan harus mendorong kolaborasi antarinstansi, memanfaatkan teknologi digital, dan memperluas praktik baik melalui ekosistem pembelajaran ASN,” jelas Erfi.
LAN juga tengah menyusun instrumen monitoring dan evaluasi berkelanjutan agar setiap program pelatihan bisa diukur dampaknya terhadap kinerja ASN. Dengan sistem mutu yang terintegrasi, hasil pelatihan diharapkan tidak hanya meningkatkan kemampuan individu, tapi juga mendorong efisiensi dan inovasi di lembaga pemerintahan.
Menuju ASN Digital 2029
Dengan strategi ini, LAN optimistis lembaga pelatihan ASN di Indonesia akan menjadi adaptif, inovatif, dan berdaya saing global.
“Kami menargetkan pada 2029, sebanyak 90% ASN sudah melek digital dan 85% tata kelola kebijakan instansi pemerintah masuk kategori baik,” tegas Erfi.
Upaya ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam RPJMN, yang menekankan pentingnya transformasi digital di sektor publik. Pemerintah berharap, aparatur negara yang melek digital dapat mempercepat pelayanan, memotong birokrasi, dan menciptakan tata kelola pemerintahan yang modern.
Dengan langkah strategis ini, LAN tak hanya membentuk ASN yang cakap digital, tapi juga mendorong terciptanya birokrasi yang lincah, kolaboratif, dan berorientasi hasil — menuju Indonesia Emas 2045. (nsp)
Load more