Kabar Baik! Polisi Respons Desakan Ekshumasi dari DPR RI dan Keluarga Arya Daru, Begini Jawabnya
- dok.kolase tvOnenews.com/tvonenews Youtube-istimewa
Jakarta, tvOnenews.com- Berbagai upaya dilakukan keluarga almarhum Arya Daru untuk mencari keadilan dan kebenaran. Mulai datangi Kemenlu sampai Bareskrim dan belum lama inj RDP sama DPR komisi XIII.
- dok.kolase tvOnenews.com/tvonenews Youtube-istimewa
Kejanggalan pada kematian diplomat Kemenlu, Arya Daru memang dirasakan keluarga. Sampai-sampai mereka mendapatkan teror yang datang ke rumah.
Diplomat Arya Daru meninggal pada 8 Juli 2025 lalu yang ditemukan dengan wajah terlilit lakban kuning. Ia terbaring di dalam Indekosnya kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baru-baru ini pihak keluarga Arya Daru melakukan konferensi pers sampai mendatangi berbagai pihak berwajib untuk mendukung langkah mereka.
- dok.kolase tvOnenews.com/istimewa-tvone sri cahyani
Datang ke Bareskrim sampai DPR RI, keluarga Arya Daru bersama kuasa hukum pun ikut menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) untuk membahas kematian Arya Daru.
Hasilnya pun pihak DPR Komisi XIII dan keluarga menyepakati agar kasus ini Arya Daru dengan Ekshumasi. Ini bertujuan untuk didalami lebih lanjut.
Atas keputusan bersama itu, DPR pun mendesak agar pihak Kepolisian bisa menindaklanjuti dan memeriksa. Tujuannya kasus jadi terang-benderang.
“Rapat ini menyimpulkan agar kasus ini dibuka kembali. Ada kejanggalan antara laporan kepolisian dengan fakta yang diperoleh, termasuk pernyataan Kementerian HAM yang menegaskan kasus jangan dulu ditutup,” kata Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Andreas Hugo Pareira, di kawasan Parlemen, Jakarta, Selasa (30/9).
Atas desakan tersebut, pihak Kepolisian memberikan respons. Polda Metro Jaya menyebutkan terbuka terkait kemungkinan adanya ekshumasi (penggalian jenazah) untuk memastikan penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (ADP).
"Ada permintaan untuk ekshumasi, apakah ada peluang itu, sekali lagi saya sampaikan selalu terbuka kemungkinan-kemungkinan itu selalu ada," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, dikutip dari Antara, Jumat (3/10).
Load more