Sinergi Pemerintah dan Swasta Percepat Impor Sapi Perah, Pasokan Susu MBG Semakin Terjamin
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Upaya pemerintah mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus dikebut. Indonesia kembali kedatangan 523 ekor sapi perah dari Australia, yang didatangkan melalui kerja sama perusahaan swasta nasional dengan North Australian Cattle Company (NACC).
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan dukungan penuh terhadap pengusaha yang berkomitmen mendatangkan sapi perah ke Indonesia. Perwakilan Kementan, Drh Hendra Wibawa, M.Si., Ph.D, yang hadir langsung dalam penyambutan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, mengapresiasi langkah sektor swasta yang terus menggenjot impor sapi perah.
“Ini bagian penting dalam memperkuat ketahanan pangan, khususnya ketersediaan susu untuk program MBG. Pemerintah sangat mendukung pengusaha yang ikut berkontribusi,” ujar Hendra.
Target Ambisius, Realisasi Masih Rendah
Pemerintah menargetkan impor 150 ribu ekor sapi perah sepanjang 2025. Namun hingga September, realisasi masih 11.500 ekor. Hal ini diakui langsung oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (16/9/2025).
“Kami punya target besar, 150 ribu ekor sapi perah untuk kebutuhan susu dan 29 ribu ekor sapi pedaging untuk daging potong. Saat ini investasi yang sudah masuk baru 11.500 sapi perah dan 29 ribu sapi pedaging,” jelas Sudaryono.
Ia memastikan pemerintah akan memberikan kemudahan perizinan dan berbagai fasilitas lain agar pelaku usaha semakin tertarik melakukan investasi.
Kebutuhan Susu Nasional Masih Tinggi
Kebutuhan susu dalam negeri mencapai 17,34 juta ton per tahun. Namun produksi domestik baru mampu memasok 3,86 juta ton atau sekitar 22,26%. Sisanya, lebih dari 77%, masih harus dipenuhi dari impor.
Kondisi ini menjadi tantangan serius dalam mendukung program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Program makan gratis dengan tambahan susu segar di sekolah-sekolah membutuhkan pasokan besar yang konsisten.
Dengan ketersediaan susu yang masih terbatas, program MBG belum bisa disajikan secara penuh di seluruh wilayah. Karena itu, impor sapi perah hidup dianggap solusi jangka menengah untuk memperkuat basis produksi susu nasional.
Kebijakan Dorong Peran Swasta
Pemerintah menegaskan tidak akan menggunakan anggaran negara secara langsung untuk impor sapi perah. Sebaliknya, kebijakan fiskal diarahkan untuk mendorong keterlibatan swasta, mulai dari importir susu bubuk, industri pakan ternak, hingga pelaku bisnis di sektor peternakan sapi perah.
Target pemerintah cukup ambisius, yakni 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan. Jika tercapai, Indonesia diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitas produksi susu lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor produk olahan.
Harapan untuk MBG
Kehadiran ribuan sapi perah baru di Indonesia diharapkan menjadi “mesin produksi susu” yang memperkuat keberlanjutan program MBG. Dengan semakin banyak sapi perah, suplai susu segar bisa meningkat, sehingga anak-anak penerima manfaat program tidak hanya mendapat makanan bergizi, tetapi juga asupan susu secara rutin.
“Investasi di sektor sapi perah bukan sekadar bisnis, tapi juga investasi untuk generasi mendatang. Ketersediaan susu segar akan menentukan keberhasilan MBG dan kualitas SDM Indonesia,” tegas Sudaryono.
Meski target impor 2025 masih jauh dari harapan, langkah-langkah positif yang sudah berjalan menjadi modal penting untuk memastikan program MBG sukses dan berkelanjutan. (nsp)
Load more