“Untuk tingkat basic, ada empat kurikulum dasar yang diajarkan antara lain kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Keempat kurikulum digital ini dimaksudkan agar masyarakat Indonesia bisa menggunakan teknologi digital dan media baru secara baik, benar, dan bertanggung jawab,” jelas Philip.
Capaian GNLD pada tahun 2021 berjumlah 12.307.498 orang, atau 98,87% dari target awal. Di tahun 2022 ini, Kementerian Kominfo kembali menargetkan 12,5 juta orang peserta, dengan harapan bahwa di akhir tahun 2024, sudah ada sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang mendapat pelatihan digital tingkat basic.
Selanjutnya melalui Program Digital Leadership Academy (DLA) atau pelatihan tingkat ahli, demikian Stafsus Philip, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan digital (digital decision maker) baik di sektor publik maupun privat.
“Tahun 2021, program ini ditujukan kepada 300 leader berkolaborasi dengan pusat-pusat pengembangan ekosistem digital global Tiongkok, India, Singapura, Estonia, Amerika Serikat, dan sebagainya,” tutur Philip dan melanjutkan, “Tahun ini (2022), Kominfo menargetkan akan mencapai 400 orang pemimpin C-level dari sektor publik dan privat. Kominfo berencana untuk menggandeng 4 mitra tambahan dari University, yakhni: Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, University of Cambridge, dan Imperial College London.”
Philip pun menuturkan Kominfo juga akan memberi akses pendidikan dan juga beasiswa bagi masyarakat Indonesia untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi di luar negeri.
“Saya mewakili Menteri Kominfo Johnny G Plate mengharapkan agar pemerintah kabupaten di NTT bisa proaktif untuk mendorong milenial untuk ambil bagian dalam pelatihan yang ada dalam Program Digital Talent Scholarship,” harapnya.(ant/chm)
Load more