Transformasi Digital Pendidikan sebagai Kunci Penerus Peradaban
- antara
Hal yang disayangkan oleh Stafsus Kominfo adalah sejauh ini pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur belum semua terlibat aktif dalam memanfaatkan secara optimal program peningkatan literasi digital yang dilakukan Kominfo. Keikutsertaan kaum milenial NTT masih sangat minim.
Padahal Provinsi NTT memiliki potensi pariwisata dengan nilai ekonomi tinggi, salah satunya adalah di kabupaten Manggarai Barat.
DTS 2022 Targetkan 200.000 Peserta
Philip Gobang menjelaskan, pelatihan tingkat menengah (intermediate digital skill) sebagaimana Digital Talent Scholarship (DTS) ini dikhususkan bagi angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lainnya.
Pada tahun 2021, demikian Philip, DTS menargetkan 100.000 Peserta dan realisasinya mencapai 109.917 orang. Selanjutnya Pada tahun 2022, Digital Talent Scholarship (DTS) akan meningkatkan target capaian menjadi 200.000 orang peserta.
“Digital Talent Scholarship akan meningkatkan target capaian menjadi 200.000 orang peserta pada tahun 2022, atau 100.000 orang lebih banyak dari target 2021,” ujar Stafsus Philip.
Selain pelatihan tingkat menengah, ada juga pelatihan tingkat dasar yaitu Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) dan pelatihan tingkat lanjut atau ahli yaitu Digital Leadership Academy (DLA).
“Untuk tingkat basic, ada empat kurikulum dasar yang diajarkan antara lain kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Keempat kurikulum digital ini dimaksudkan agar masyarakat Indonesia bisa menggunakan teknologi digital dan media baru secara baik, benar, dan bertanggung jawab,” jelas Philip.
Capaian GNLD pada tahun 2021 berjumlah 12.307.498 orang, atau 98,87% dari target awal. Di tahun 2022 ini, Kementerian Kominfo kembali menargetkan 12,5 juta orang peserta, dengan harapan bahwa di akhir tahun 2024, sudah ada sekitar 50 juta penduduk Indonesia yang mendapat pelatihan digital tingkat basic.
Selanjutnya melalui Program Digital Leadership Academy (DLA) atau pelatihan tingkat ahli, demikian Stafsus Philip, ditujukan untuk meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan digital (digital decision maker) baik di sektor publik maupun privat.
“Tahun 2021, program ini ditujukan kepada 300 leader berkolaborasi dengan pusat-pusat pengembangan ekosistem digital global Tiongkok, India, Singapura, Estonia, Amerika Serikat, dan sebagainya,” tutur Philip dan melanjutkan, “Tahun ini (2022), Kominfo menargetkan akan mencapai 400 orang pemimpin C-level dari sektor publik dan privat. Kominfo berencana untuk menggandeng 4 mitra tambahan dari University, yakhni: Cornell University, Massachusetts Institute of Technology, University of Cambridge, dan Imperial College London.”
Load more