Pengakuan Istri Diplomat Arya Daru 7 Kali Kesulitan Hubungi Polsek Menteng Kembali Disorot, Ternyata ini Alasan Polisi...
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Kabar Meta Ayu Puspitantri alias Pita, istri diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan menelepon Polsek Menteng mencuri perhatian publik.
Kasus kematian Arya Daru Pangayunan dinilai masih banyak yang janggal sejak ditemukan tewas di kamar indekos, Selasa (8/7/2025).
Polisi sebelumnya menyampaikan motif kematian Arya Daru yang terbungkus lakban kuning sulit terindikasi sebagai korban tindak pidana.
Namun, bagi pihak keluarga, kematian Arya Daru bukan karena tindakan bunuh diri, tetapi ada unsur lain yang kini belum terjawab.
Sontak, fakta baru mengenai Pita sempat menghubungi Polsek Menteng sebanyak 7 kali mendapat sorotan dari Indonesian Crime Analyst Forum.
Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum, Mustofa B Nahrawardaya menyesali Polsek Menteng tidak mengangkat telepon dari Pita.
"Tradisi tanda petik tradisi yang saya tidak suka, kita kalau menelepon PSTN (nomor telepon) kantor polisi," ungkap Mustofa di program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (26/8/2025).
- tvOneNews
Ia mengatakan, contoh seperti Pita menelepon ke nomor PSTN serupa dengan kasus kematian Dea Permata Karisma (27), gadis Purwakarta yang dibunuh.
"Seorang perempuan yang lama diancam oleh seseorang, dia kenal dengan orang itu lalu dia telepon polisi tapi nggak ditanggapi, dia lapor polisi nggak ditanggapi pula, akhirnya dibunuh," imbuhnya.
Ia tak habis pikir orang yang menghubungi polisi pastinya mempunyai alasan tertentu, apalagi berurusan dengan keamanan mereka.
Tetapi, beberapa oknum polisi kerap kali tidak menjawab aduan atau mengangkat telepon yang berdering di kantor polisi.
Berdasarkan hasil penelusuran Mustofa, polisi mempunyai alasan kerap tidak mengangkat telepon di kantor.
"Saya kenal banyak polisi, kenapa sih banyak yang tidak diangkat? Karena sering diisengin," katanya.
Ia mencontohkan beberapa polisi yang mengangkat selalu ditipu oleh pihak penelepon.
Kata dia, polisi selalu diprank yang seharusnya membicarakan aduan adanya kasus terbaru, namun mereka dikerjai oleh mereka.
"Kadang anak-anak kecil telepon iseng, telepon itu enggak pernah dimatikan. Akhirnya apa? Ini menjadi tipikal menjadi kebiasaan," tuturnya.
Load more