Zulhas Ungkap Indonesia Juara Dua Makanan Sisa Paling Banyak, Minta Belajar dari Kisah Dua Anak di Goa
- tvOnenews - Taufik
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap bahwa Indonesia menjadi juara dua makanan paling banyak.
Dirinya meminta para kadernya untuk belajar dari kisah dua anak di Goa yakni bernama Samsul dan Haidir. Hal ini dinyatakan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 PAN dengan tema “Pangan Terdepan” yang digelar di Dome Senayan Park, Jalan Gerbang Pemuda No.3, RT.1/RW.3, Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Minggu (24/8/2025).
“Saudara-saudara sekalian soal foodwaste ini hati-hati soal makanan Mas Eko. Ini yang ngomong ini Menko Pangan, ayo makanan gaj boleh ada sisa. Saudara tahu? Indonesia membuang 184 kilo makanan per orang per tahun dirata-rata tiap orang. Indonesia kita juara dua makanan sisa paling banyak. Nomor satu Arab Saudi,” kata Zulhas, dalam sambutannya.
Kemudian Zulhas mengungkapkan bahwa jika dihitung 48 juta ton makanan terbuang setiap tahun. Padahal Indonesia menghasilkan beras itu kira-kira 34 juta ton.
“Bayangin nilainya setara dengan Rp300 triliun dan cukup untuk memberi makan 28 juta masyarakat kita. Oleh karena itu pesan saya jangan mubadzir, jangan menyisakan makanan. Mari kita mulai dari dari ruang kita, dari meja makan kita. Ambil secukupnya habiskan makanan, jangan ada yang terbuang,” tutur Zulhas.
Kemudian Zulhas mengatakan bahwa masyarakat sering merasa yang bisa memberi tauladan itu harus orang besar, pejabat, atau tokoh.
Namun dalam HUT ke-27 PAN ini, dirinya mengundang dua anak asal Goa yang sempat viral saat mengambil sisa makanan dari kotak snack di acara HUT ke-80 RI.
“Tapi hari ini saya ingin kita semua belajar dari dua anak anak-anak, kemarin sudah saya telpon dari Goa, Sulawesi Selatan. Namanya Samsul dan Haidir, saat perayaan 17 Agustus, mereka kumpulkan makanan yang kadang-kadang, yang datang 17an itu satu kotak diambil satu, lainnya ditinggalkan. Jadi anak kita yang dua ini ambil seperlunya, yang lain dibagikan ke teman-temannya,” tutur Zulhas.
“Saya merasa kagum dan bangga terhadap keduanya. Mereka itu juga bisa memberi pelajaran kepada kita. Kadang-kadang yang tua-tua susah merubahnya. Ayo yang tua-tua belajar dari anak-anak, walaupun mereka masih muda, anak-anak punya kesadaran untuk menyelamatkan sekecil apapun rezeki makanan yang kita dapat,” sambungnya.
Load more