News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Mengerikan, Anak-anak di Sumut Banyak Alami Cacingan, Ternyata Ini Penyebab Utamanya

Mengerikan, anak-anak di Sumatera Utara (Sumut) banyak alami cacingan. Hal ini mencuat di media massa hingga media sosial.
  • Reporter :
  • Editor :
Sabtu, 23 Agustus 2025 - 04:00 WIB
Mengerikan, Anak-anak di Sumut Banyak Alami Cacingan, Ternyata Ini Penyebab Utamanya
Sumber :
  • istimewa - antaranews

Jakarta, tvOnenews.com - Mengerikan, anak-anak di Sumatera Utara (Sumut) banyak alami cacingan. Hal ini mencuat di media massa hingga media sosial.

Diketahui, baru-baru ini kasus meninggalnya seorang anak di Jawa Barat diduga akibat infeksi cacing. Bahkan, hal itu juga menjadi alarm serius bagi masyarakat Sumut.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Meski kerap dianggap sepele, cacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, terutama pada anak-anak usia sekolah dasar.

"Kasus anak meninggal karena cacingan ini harus jadi perhatian. Jangan dianggap enteng, karena cacingan bisa berujung fatal jika tidak dicegah," beber Kadis Kesehatan Sumut, Faisal Hasrimy, Jumat (22/8/2025).

Faisal mengatakan data survei tahun 2023 menunjukkan prevalensi kecacingan pada anak di Sumut mencapai 11,8 persen.

Jumlah itu lebih tinggi dari target nasional yang ditetapkan dalam Permenkes RI Nomor 15 Tahun 2017 yakni di bawah 10 persen per kabupaten/kota.

Dari 11 kabupaten/kota di Sumut yang sudah disurvei, lima daerah tercatat belum memenuhi target program penanggulangan cacingan berupa penurunan prevalensi cacingan sampai dengan di bawah 10 persen yaitu Karo (26%), Deli Serdang (23%), Batubara (17,2%), Labuhanbatu (20%), dan Sibolga (20%).

"Sementara itu, enam kabupaten/kota lainnya sudah menunjukkan prevalensi di bawah 10 persen, antara lain Asahan (0%), Gunungsitoli (1,4%), dan Mandailing Natal (7,5%). Jadi hanya 11 kabupaten kota saja yang disurvei karena gak cukup dana. Karena kegiatan tersebut tidak ditampung APBD," beber Faisal.

Sementara itu, Faisal mengatakan capaian Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) cacingan di Sumut cukup menggembirakan.

Pada semester I tahun 2025, cakupan sudah mencapai 97,1 persen, jauh di atas standar nasional 75 persen.

"Bahkan beberapa kabupaten/kota mencatat cakupan 100 persen, seperti Langkat, Deli Serdang, Dairi, Toba, dan Sibolga," jelasnya.

Faisal menjelaskan cacingan merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena berjangkit di sebagian besar wilayah Indonesia.

"Cacingan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan, dan produktifitas. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing dalam tubuh manusia yang ditularkan melalui tanah," katanya.

Adapun cacing yang menginfeksi manusia di Indonesia yaitu Ascaris lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk), dan Ancylostoma duodenale, Necator americanus, (cacing tambang).

"Tanda dan gejala anak mengalami cacingan antara lain kurang nafsu makan, lesu, nyeri perut, diare, mual, penurunan berat badan hingga keluar cacing dari anus atau mulut," ucapnya.

Menurut Faisal masalah cacingan memiliki hubungan erat dengan kemiskinan, akses air bersih, dan pola hidup bersih masyarakat. Sebab masyarakat miskin cenderung tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk (jalan becek, tanah lembap, banyak sampah).

"Keterbatasan biaya membuat mereka sulit membangun jamban sehat atau membeli sandal, sehingga sering kontak langsung dengan tanah yang menjadi media penularan cacing (khususnya cacing tambang)," urai Faisal.

Air bersih, tambah Faisal sangat penting untuk mencuci tangan, mencuci sayuran atau buah, dan membersihkan peralatan makan.

Jika air bersih sulit diperoleh, masyarakat terpaksa menggunakan air yang tercemar sehingga telur atau larva cacing bisa ikut tertelan.

"Kurangnya air bersih juga menghambat kebiasaan mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air besar. Tidak terbiasa cuci tangan dengan sabun, buang air besar sembarangan, dan jarang memakai alas kaki meningkatkan peluang infeksi cacing," ujarnya.

Kebiasaan anak-anak bermain tanah tanpa alas kaki juga memperbesar risiko. Cacingan menyebabkan anemia, kurang gizi, tubuh lemas, daya konsentrasi menurun. Anak yang cacingan sulit belajar dengan baik, sehingga prestasi sekolah turun.

"Tak hanya itu, cacingan pada orang dewasa menyebabkan produktivitas kerja berkurang sehingga berujung pada kesulitan ekonomi," katanya.

Oleh karena itu, Faisal mengimbau kepada orang tua untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat agar terhindar dari infeksi kecacingan dengan cara cuci tangan pakai sabun, menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga.

"Kemudian menjaga kebersihan dan keamanan makanan, menggunakan jamban sehat, mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat, dan yang paling penting rutin minum obat cacing minimal 2x setahun," sebutnya.

ADVERTISEMENT

GULIR UNTUK LANJUT BACA

Ketua Unit Kerja Infeksi Penyakit Tropis IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) Sumatera Utara dr. Hendri Wijaya, SpA(K) menyebut cacingan sangat erat kaitannya dengan kebersihan pribadi (personal hygiene) dan sanitasi lingkungan. Jika ditemukan infeksi berat, biasanya menandakan adanya reinfeksi berulang.

"Kalau ada infeksi berat maka bisa dianggap sering terjadi reinfeksi, karena cacing sudah tidak memperbanyak diri di dalam tubuh penderita," pungkasnya. (aag)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Masih Ingat Carlos Raul Sciucatti? Pesepak Bola Argentina yang Jadi Mualaf sampai Belajar Islam di Pesantren Kalimantan

Kisah Carlos Raul Sciucatti, pesepak bola asal Argentina yang lama berkarier di Indonesia, memutuskan menjadi mualaf hingga mendalami Islam di pesantren Kalimantan.
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jangan Diteruskan, Lakukan 4 Langkah Awal Ini jika Kamu Alami Cedera saat Main Padel

Jika kamu mengalami cedera saat bermain padel, pastikan untuk langsung melakukan empat langkah di bawah ini.
Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Megawati Hangestri Bersyukur Raih Perunggu SEA Games 2025: Persiapan Singkat, Timnas Voli Putri Tampil Maksimal

Timnas voli putri Indonesia memastikan posisi ketiga setelah menumbangkan Filipina dengan skor 3-1 pada laga perebutan medali perunggu yang berlangsung di Hua Mak Indoor Stadium, Bangkok, Senin (15/12/2025).
2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

2 Tips yang Bisa Dilakukan agar Dapat Mencegah Cedera saat Bermain Padel, Pemula Harus Paham!

Sebagai pemula dalam olahraga padel, dua tips ini harus dipahami lebih dulu untuk meminimalisir risiko cedera saat bermain padel.

Trending

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Tak Sesangar di Media Sosial, Resbob Tertunduk Seperti Ayam Sayur Saat Diringkus Polisi

Sosok YouTuber sekaligus streamer Resbob yang kerap tampil lantang dan provokatif di media sosial, tampak jauh berbeda saat diamankan aparat kepolisian....
Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satgas PKH Kantongi Identitas Perusahaan Diduga Biang Kerok Banjir Bandang Sumatera

Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) mengungkapkan pihaknya telah mengantongi identitas perusahaan yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Posisi Runner-up SEA Games 2025 Makin Aman Usai Indonesia Panen 12 Emas Dalam Sehari, Erick Thohir Soroti Tim Atletik

Gelombang medali emas yang diraih kontingen Indonesia pada hari kelima SEA Games 2025 di Thailand, Minggu (15/12), mendapat perhatian khusus dari Menpora, Erick Thohir. 
Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya Resmi Gugat Cerai Ridwan Kamil!

Atalia Praratya resmi menggugat cerai Ridwan Kamil. Pengadilan Agama Bandung pastikan sidang perdana digelar Rabu pekan ini.
Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan Keuangan Zodiak 16 Desember 2025: Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo hingga Pisces

Ramalan keuangan zodiak 16 Desember 2025 lengkap untuk Aries hingga Pisces, berisi nasihat finansial dan angka hoki untuk membantu kelola rezeki. Cek ramalanmu!
Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Tak Hanya sebut Skripsi Jokowi Tak Ada Nama Dosen Penguji, Kubu Roy Suryo: Joko Widodo Tidak Punya Sikap Kenegarawan

Polda Metro Jaya baru saja menggelar perkara kasus tudingan ijazah palsu Jokowi, pada Senin (15/12). Bahkan, dalam gelar kasus itu, Kubu Roy Suryo angkat bicara
Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kondisi Finansial Zodiak 16 Desember 2025: Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Berikut ramalan kondisi finansial zodiak pada 16 Desember 2025 untuk enam zodiak terakhir, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT