Sekolah Rakyat Menegah Pertama 6 Jakarta Timur Miliki Fasilitas Lengkap, Bikin Semangat Belajar Siswa

Jakarta, tvOnenews.com - Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 yang terletak di Sentra Handayani, Jalan PPA, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur memiliki fasilitas yang lengkap untuk menambah semangat belajar para siswa. 

Pantauan tvOnenews.com di lokasi, rasa nyaman mulai terasa saat memasuki gerbang sekolah. Terdapat lapangan yang luas untuk menunjang kegiatan olahraga para siswa. 

Lapangan tersebut dilengkapi dengan dua jala gawang bagi murid yang ingin bermain bola serta dua ring untuk aktivitas olahraga basket. 

Memasuki ruang kelas, deretan meja dan kursi kayu dengan kerangka besi berjajar rapi. Suasana kelas yang bersih menambahkan semangat para siswa-siswi untuk melakukan kegiatan belajar. 

Tak hanya kelas, di Sekolah Rakyat ini memiliki dua bangunan besar yang dijadikan asrama bagi siswa putra dan putri. 

Kepala Sekolah SRMP 6 Jakarta Timur, Regut Sutrasto menjelaskan, terdapat sejumlah fasilitas di asrama tersebut yakni disediakannya 10 kamar bagi siswa dan siswi. 

Di dalamnya, terdapat empat tempat tidur yang dilengkapi dengan meja dan bangku untuk masing-masing murid. 

"Kita ada asrama, di pisah putra dan putri, masing-masing ada 10 kamar yang didalamnya ada 4 tempat tidur dan juga disediakan meja dan kursi untuk belajar," katanya kepada tvOnenews.com, Selasa (19/8). 

Regut menjelaskan, di SRMP 6 ini terdapat 3 ruang kelas, masing-masing kelas berisikan 25 siswa. Seluruh siswa juga diberikan satu unit laptop yang diberikan langsung oleh pemerintah sebagai sarana pembelajaran. 

"Fasilitas yang berbasis teknologi juga diberikan juga. Laptop sudah ada satu-satu ya, termasuk papan tulis digital," jelasnya. 

Selain fasilitas yang sudah disebutkan tadi, di SRMP 6 Sentra Handayani ini ruang data, aula, galeri, gedung minat dan bakat, kantor RPSA (Rumah Perlindungan Sosial Anak), shelter (hunian sementara), poliklinik. 

Tak hanya itu, ucap Regut dalam kegiatan belajar dan hingga di asrama, para siswa di ajarkan pola keteraturan hidup dari bangun pagi hingga waktu tidur. 

"Sekarang kita biasakan jam 9 sudah tidur, dan itu pada awal-awal memang sangat sulit, tapi sekarang semenjak sudah berproses kurang lebih 1 bulan sudah mulai ada perubahan dari anak-anak," ucapnya.