Pedagang Pasar Hewan Barito Duga Proyek Revitalisasi 3 Taman Jadi 1 Bermuatan Politis: Taman Bendera Pusaka untuk Megawati?
- Rika Pangesti/tvOnenews
Tak hanya mereka merasa dikorbankan, tapi juga tak dianggap. Ketika Gubernur hadir dalam seremoni peletakan batu pertama taman, para pedagang berharap bisa menyampaikan langsung keluhan. Tapi harapan itu pupus.
"Pak Gubernur datang, tapi tidak menemui kami. Padahal kami ada di sini, hanya beberapa meter dari tempat acara. Seakan-akan kami tidak penting," ujarnya.
Perlu diketahui, saat momen peletakan batu pertama itu, para pedagang melakukan aksi unjuk rasa di sekitar kawasan taman dan pasar burung itu, namun tetap tak digubris oleh Pramono Anung dan pihak Pemprov Jakarta lainnya.
Harapan: Suara Rakyat Kecil Jangan Dibungkam
Paguyuban pedagang Pasar Burung Barito kini sudah didampingi advokat dari Solidaritas Pemasok dan Pedagang Pasar (SP3) dan anggota DPRD Komisi B seperti Pak Agus Hamonangan yang sempat turun langsung ke lokasi.
Namun hingga kini belum ada pertemuan formal antara pedagang dan Gubernur, apalagi pembatalan rencana relokasi.
Para pedagang berharap, proyek ini tidak menjadi panggung politisasi ruang publik.
“Kalau memang untuk rakyat, ya dengarkan juga suara rakyat kecil seperti kami,” pungkas Yuliyana.
Di tengah hiruk pikuk pembangunan kota, suara pedagang seringkali tenggelam oleh jargon kemajuan dan keindahan.
Tetapi ketika ruang hidup rakyat kecil tergeser demi proyek yang sarat simbol politik, mungkin sudah saatnya kita bertanya kembali: kota ini dibangun untuk siapa?
(rpi/iwh)
Load more