Porsi Publik Saham COIN Melonjak Jadi 43%, Harga Anjlok ARB Usai Reli
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Laporan registrasi pemegang saham PT Indokripto Coin Semesta Tbk (COIN) per 31 Juli 2025 memunculkan fakta mengejutkan.
Porsi kepemilikan masyarakat nonwarkat di emiten induk bursa kripto ini mencapai 6,33 miliar lembar saham atau setara 43,06% dari total saham beredar. Jumlah tersebut dikuasai oleh 119.185 pihak.
Padahal saat initial public offering (IPO) pada 9 Juli 2025, COIN hanya melepas 2,20 miliar saham atau 15% ke publik dengan harga penawaran Rp100 per saham. Lonjakan signifikan kepemilikan publik ini memicu pertanyaan, bagaimana porsi bisa melonjak hampir tiga kali lipat hanya dalam waktu sebulan.
Harga Anjlok Usai Reli
Sementara itu, pergerakan harga saham COIN mengalami gejolak tajam. Setelah sempat menguat sejak keluar dari papan pemantauan khusus full call auction (FCA) pada 4–7 Agustus 2025, saham COIN mendadak terjun bebas pada perdagangan Jumat (8/8/2025). Nilainya anjlok 14,89% dan mentok auto reject bawah (ARB) di level Rp1.600 per saham.
Komposisi Pemegang Saham Berubah
Sebelum IPO, kepemilikan COIN terkonsentrasi pada 14 pihak. Mega Perkasa Investindo menguasai 28,22% saham, disusul Bahana Nusantara Indojaya 23,45%, Budi Mardiono 9,33%, dan Teknologi Anak Nusantara 6%.
Selain itu, ada sejumlah pemegang saham di bawah 5% seperti Cakrawala Indotama Abadi, Duta Perkasa Teknologi, Fajar Informatika Perkasa, Graha Putra Mentari, dan Harmoni Sentosa Nusantara yang masing-masing memegang 4%. Mantra Permata Sejahtera dan Surya Digital Gemilang menguasai masing-masing 3,75%, Energi Harmoni Perkasa 3%, Sentra Dana Kapital 1,5%, serta Arunika Harmoni Semesta 1%.
Namun, per 31 Juli 2025, komposisinya bergeser. Mega Perkasa Investindo tinggal menguasai 23,98%, Bahana Nusantara 19,93%, Budi Mardiono 7,93%, dan Teknologi Anak Nusantara 5,1%. Sisanya berada di tangan publik dengan kepemilikan di bawah 5% yang sulit diidentifikasi.
Lonjakan porsi publik ini dan penurunan harga yang tajam memunculkan spekulasi di pasar mengenai pergerakan saham COIN ke depan. Bursa Efek Indonesia maupun manajemen COIN belum memberikan keterangan resmi terkait fenomena ini. (nsp)
Load more