Perjuangan Prada Lucky Jadi Prajurit TNI AD Bukan Kaleng-kaleng, Gagal Tes 7 Kali Berakhir Tragis Diduga Dianiaya Senior
- Kornelis Kaha-Antara
Sontak, ibunda Prada Lucky tersebut dengan penuh emosi dan derai air matanya berharap ada keadilan didapatkan oleh almarhum anaknya.
Sepriana mengakui, apabila Lucky meregang nyawa dalam kondisi mengabdi negara, hal itu sudah menjadi tugasnya sebagai prajurit.
"Saya minta keadilan, saya pun anak sudah mati sia-sia. Kalau mati di medan perang saya terima, itu tugas dia bela negara, bela bangsa. Ini mati sia-sia di tangan senior," tegasnya.
Isak Tangis Pecah Warnai Pemakaman Prada Lucky
Proses pemakaman jenazah Prada Lucky Chepril Saputra Namo telah berlangsung di Kelurahan Kuanino, Kupang pada Sabtu (9/8/2025).
Dalam suasana pemakaman tersebut, isak tangis yang hadir terutama kedua orang tua sang prajurit pecah.
Saat peti jenazah ditutup, Sepriana tidak bisa menutupi kesedihan bahwa hatinya sudah sangat hancur akibat Lucky tewas diduga di tangan senior.
Para Prajurit TNI yang ikut melayat turut memberikan simbol berbentuk penghormatan terakhir kepada mendiang Prada lucky.
Kronologi Kasus Kematian Prada Lucky Diduga Dianiaya Senior
Sersan Mayor (Serma) Christian Namo sebelumnya menyampaikan dengan tegas bahwa, tubuh sang buah hati terakhir kali dipenuhi luka memar dan lebam.
Dengan berapi-api, Serma Christian Namo menambahkan, pada bagian kaki dan belakang tubuh Prada lucky diwarnai luka bekas seperti tusukan.
Prada Lucky harus ditangani di Unite Perawatan Intensif Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aeramo, Kabupaten Nagekeo.
Nahasnya, Prada Lucky tidak selamat dan harus meregang nyawa pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Hingga kini, TNI AD tengah melakukan penanganan secara intensif untuk memeriksa para pelaku dugaan penganiayaan yang terindikasi sebanyak 20 orang.
Untuk sementara, sebanyak empat anggota TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus tewasnya Prada Lucky.
(hap)
Load more