Isu LGBT di Militer: Kasus Prada Lucky Picu Perdebatan Publik
- dok.kolase tvOnenews.com
Jakarta, tvOnenews.com – Kematian Prada Lucky Chepeil Saputra Namo, prajurit TNI AD Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Wakanga, Nagekeo, NTT, memicu perhatian luas publik.
Selain dugaan penganiayaan oleh senior, kasus ini juga diselimuti rumor terkait isu LGBT di lingkungan militer.
Kronologi Singkat
Berdasarkan informasi yang diterima secara resmi oleh tvOnenews, Prada Lucky ditemukan meninggal dunia di lingkungan markas tempatnya bertugas. Pihak TNI menyatakan saat ini sedang melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan penyebab kematian.
Beberapa pihak, termasuk keluarga, mengungkap adanya kejanggalan sebelum peristiwa itu terjadi. Di media sosial, muncul spekulasi yang mengaitkan kematian Prada Lucky dengan isu orientasi seksual—isu sensitif yang masih menjadi stigma di dunia militer Indonesia.
Isu LGBT di Lingkungan Militer
Isu LGBT bukan hal baru di militer Indonesia. Pengamat menilai, minimnya ruang diskusi, tekanan sosial, dan regulasi ketat membuat topik ini jarang dibicarakan secara terbuka.
Dalam kasus Prada Lucky, isu ini kembali mencuat usai unggahan warganet menyoroti kemungkinan adanya perundungan atau diskriminasi. Namun hingga kini, TNI belum mengonfirmasi kebenaran dugaan tersebut.
Respons Resmi TNI
Kepala Dinas Penerangan TNI AD menegaskan penyelidikan dilakukan transparan dan profesional. “Kami memastikan setiap prajurit mendapat perlindungan hukum yang adil, dan setiap dugaan pelanggaran akan diproses sesuai prosedur,” tegasnya.
Ia juga mengimbau masyarakat tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, mengingat proses autopsi dan pemeriksaan masih berlangsung.
Sorotan Publik dan Tuntutan Keadilan
Kasus ini memantik diskusi luas tentang perlindungan prajurit dari diskriminasi, termasuk yang berkaitan dengan orientasi seksual. Lembaga bantuan hukum dan aktivis HAM mendesak agar penyelidikan mengungkap seluruh fakta tanpa ada yang ditutupi.
Update: Autopsi Gagal Dilakukan
Di sisi lain, proses autopsi jasad Prada Lucky di RST Wiraksakti Kupang ternyata gagal dilaksanakan. Penyebabnya, pihak rumah sakit mengaku tidak memiliki dokter forensik serta terkendala administrasi.
Kabar ini membuat ayah korban, Serma Cristian Namo—yang juga anggota TNI AD aktif—geram. Dengan emosi, ia memerintahkan agar jasad anaknya segera dikeluarkan dari kamar jenazah.
Load more