Sebelum Polisi Umumkan kalau Diplomat Arya Daru Bunuh Diri, Jenderal Purnawirawan Polisi Soroti Hal ini, Menurutnya...
- tvOneNews
"Saat ditemukan jenazah ini di kamar ditemukan HP dan sebagainya itu perlu diceritakan tak masalah. Tapi masalah substansi isi dalamnya tidak perlu dibuka dulu," jelasnya.
Ia melanjutkan, apabila hasil temuan tersebut diinformasikan ke publik, tim penyelidik harus mengungkap semuanya ke publik sejak awal.
Tetapi, kata dia, proses penyelidikan harus dilakukan secara tertutup agar tidak menimbulkan kegaduhan dan asumsi liar di tengah publik.
"Jadi, memang harus ekstra hati-hati. Saya pernah tangani kasus di Surabaya, tapi yang detail nggak saya buka karena bisa berakibat SARA," tuturnya.
- Istimewa
Oegroseno kemudian menyoroti langkah pihak Kepolisian terkait pemanggilan keluarga korban dalam proses penyelidikan.
"Kalau undangan ditanya kemudian undangan klarifikasi diperiksa itu, cukup dikirim polisi dan psikolog ya wawancara saja itu sah. Itu teknik penyelidikan," sebutnya.
"Jadi, jangan dianggap bahwa kalau tidak pakai panggilan kemudian datang diperiksa pasti proteksi kenapa dipanggil. Kalau misal datang ke Jogja, saya rasa keluarga akan menjelaskan," tandasnya.
Kasus kematian diplomat Arya Daru menggegerkan publik akibat korban ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus lakban.
Arya Daru ditemukan tewas oleh penjaga kos berinisial S di kamar indekos nomor 105 Guest Host Gondia di Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Penjaga kos mengecek kamar indekos korban pada Senin (7/7/2025) malam hari atas permintaan dari istri Arya Daru untuk memastikan kondisi sang diplomat muda aman.
Nyatanya, Arya Daru telah tidak bernyawa akibat wajah terlilit lakban kuning dan dibalut dengan selimut warna biru.
(hap)
Load more