Misteri Kematian Arya Daru Akhirnya Terungkap, Kompolnas Beberkan Fakta Kondisi Jendela Kamar Indekos sang Diplomat Muda
- tvOneNews
Jakarta, tvOnenews.com - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mulai mengungkap fakta terbaru misteri kematian diplomat muda Kemlu RI, Arya Daru Pangayunan.
Sudah tiga minggu, pihak Kepolisian terus mengulik motif kasus kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan.
Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas dengan kondisi kepala terbungkus lakban di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/7/2025).
Kompolnas akhirnya langsung turun tangan membantu penyelidikan di kamar indekos tempat kejadian perkara (TKP) korban ditemukan tewas.
- Kolase Tim tvOnenews
Komisioner Kompolnas Yusuf Warsyim mengungkap alasan pihaknya ikut membantu Polda Metro Jaya untuk melakukan rekonstruksi di TKP.
"Kita kembalikan dulu yang dimaksud penyelidikan ini kan tujuan utamanya adalah mengumpulkan informasi dan bukti awal apakah ada indikasi peristiwa pidana atau tidak," kata Yusuf Warsyim di program Apa Kabar Indonesia tvOne, Kamis (24/7/2025).
Yusuf menegaskan, peran Kompolnas mengawasi penyelidikan, tetapi pihaknya tak menutup membantu proses pengupasan motif kematian korban.
"Kami sudah bertemu kepada pihak keluarga dan kemudian kemarin dilakukan paparan langsung oleh penyidik dan kita lihat TKP," tuturnya.
Ia menjelaskan, Kompolnas juga mengulik informasi ketika istri korban, Meta Ayu Puspitantri khawatir tidak bisa menghubungi sang suami.
Kompolnas kebetulan menemukan fakta terbaru, mulai dari kondisi CCTV, plafon, saluran air, tempat tidur, jendela hingga posisi kamar indekos.
"Tapi harus kuat faktanya bahwa, clear dalam proses itu tidak ada peristiwa yang diduga pidana hingga masuk ke kamar kos," jelasnya.
- Tangkapan layar
Ia melanjutkan, kondisi pintu kamar indekos korban juga sudah terkunci sehingga harus dibuka dari dalam.
Ia menuturkan bahwa, penjaga kos berinisial S kesulitan buka pintu walaupun sudah pakai key card utama.
"Bisa disimpulkan agak sulit, harus dibuka jendelanya karena gerendel slot itu, sehingga terlihat di CCTV harus dibukalah jendela itu," bebernya.
Soal kondisi jendela mudah terbuka, kata Yusuf, Kompolnas juga telah melakukan pengecekan apakah ada indikasi kerusakan sebelumnya.
"Berdasarkan kesaksian tidak ada mengalami kerusakan. Kecuali yang dibuka paksa pada waktu itu," ucapnya.
Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar luas, penjaga kos terlihat mencongkel jendela secara paksa dengan menggunakan obeng.
Penjaga kos memilih bagian sebelah kiri jendela karena dirasa mudah, terlebih gorden berwarna cokelat juga tersangkut di situ.
Apalagi, kondisi jendela tidak dalam terkunci, penjaga kos merasa terbantu dan mudah untuk membuka kondisi pintu dikunci dari dalam.
Penjaga kos juga menghadirkan satu orang untuk menampikkan video kondisi jendela sebelum dan setelah dibuka.
Saat rekonstruksi, Kompolnas juga meminta penjaga kos memperagakan ulang ketika menempelkan key card utama hingga menemukan korban.
Kompolnas telah menyimpulkan dari rekonstruksi penjaga kos dan hasilnya tidak ada kecurigaan dilakukan oleh S.
"Kalau ingin kita menyimpulkan sementara sangat kecil apabila ada orang lain selain daripada korban yang ada di dalam ruangan itu masuk secara paksa selain daripada penjaga kos," tegasnya.
Selain kondisi jendela, Komisioner Kompolnas, Choirul Anam sebelumnya mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan dari tetangga kos.
Menurut penuturan tetangga kosnya, tidak ada hal-hal mencurigakan pada Senin (7/7/2025) malam hari.
"Kami juga ada salah satu penghuni kos-kosan yang masih belum tidur sampai jam 1-an begitu. Apakah ada suara yang mencurigakan, enggak ada. Suaranya hening dan sebagainya," ujar Choirul Anam.
Pihak penyidik juga sudah melakukan pengecekan mal sebagai tempat terakhir yang dikunjungi Arya sebelum tewas.
(hap)
Load more