Joman Curiga Eks Rektor UGM Sofian Effendi Tiba-Tiba Tarik Pernyataannya Soal Ijazah Jokowi: Seperti Ada Settingan
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Andi Azwan menyoroti soal eks Rektor UGM Sofian Effendi yang tiba-tiba menarik pernyataannya soal ijazah dan perkuliahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Azwan merasa curiga ada yang sengaja mengatur agar Sofian Effendi membahas soal perkuliahan dan ijazah Jokowi.
"Kalau kita lihat, apa yang dikatakan Pak Sofian kan langsung diralat. Saya curiga ini ada settingan, enggak mengalir secara natural," kata Azwan, dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Minggu (19/7/2025).
Sebelumnya, Sofian Effendi membahas soal Jokowi yang memang pernah sekolah di Fakultas Kehutanan UGM.
Namun, mantan presiden itu tidak lulus karena IPK-nya yang rendah. Hal ini berarti ijazah kelulusannya pun patut diragukan.
Meski demikian, tak perlu waktu lama Sofian Effendi langsung menyatakan menarik pernyataan tersebut.
Ia juga menegaskan tak ingin disangkutpautkan dalam kisruh ijazah Jokowi yang sampai saat ini masih menjadi polemik.
Menurut keterangannya, Sofian Effendi mengaku tak tahu bahwa ucapannnya soal perkuliahan sang mantan presiden akan disiarkan di YouTube.
Saat itu, Sofian tengah berbincang dengan salah satu alumni UGM yang juga seorang pakar digital forensik Rismon Sianipar.
Terkait dengan pernyataan terbaru Sofian tersebut, Azwan menilai cukup jelas bahwa yang terjadi adalah konten settingan.
"Juga kan, kalau saya lihat seperti ada setting-settingannya. Ketika dia menjawab dipaksa untuk diarahkan, diintervensi, seperti itu. Akhirnya kan beliau sadar saya dimasukkan dalam jebakan seperti itu," katanya lagi.
Selain itu, pihak UGM juga telah menegaskan bahwa ijazah yang dimiliki Jokowi adalah asli.
Menurut Azwan, lembaga sebesar UGM tidak akan mempertaruhkan kredibilitasnya hanya untuk membela Jokowi.
Oleh karenanya, menurut Waketum Joman ini, sebaiknya publik menunggu sidang sehingga semuanya akan terbuka di pengadilan.
"Jangan kita buat onar lagi, akhirnya yang terjadi adalah polarisasi di masyarakat," ujar dia. (iwh)
Load more