ADVERTISEMENT
Advertnative
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman melaporkan temuan beras oplosan saat rapat bersama Komisi IV DPR RI. Ia menyebut sebanyak 85 persen beras tidak sesuai standar pemerintah.
Mulanya, ia mengatakan terjadi anomali sekitar dua bulan lalu. Yakni, ada penurunan harga beras di petani atau penggilingan, tetapi harga beras naik saat dibeli konsumen.
“Di sisi lain, sesuai BPS, produksi kita naik itu 14 persen atau 3 juta ton lebih. Ada surplus 3 juta ton lebih dari kebutuhan. Tetapi harga naik, sisi lain petani turun. Harusnya kalau petani naik, baru bisa naik di tingkat konsumen,” ungkap Amran di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).
Kementerian Pertanian (Kementan) lalu turun langsung untuk mengecek kejanggalan tersebut. Sebanyak 268 merek beras diperiksa di 13 laboratorium.
“Kemudian yang kedua, kita keluarkan seperti arahan Ibu Ketua kemarin, beras kita sudah mulai keluarkan 360 ribu ton, tambah 1,3 juta ton,” tutur Amran.
Amran menyebut dari pengecekan itu ternyata 85 persen ditemukan tidak sesuai standar. Beras yang dikemas dengan kemasan premium ternyata berisi beras curah.
“Kemudian ini 85 persen yang tidak sesuai standar. Ada yang dioplos, ada yang tidak dioplos, langsung ganti kemasan. Jadi ini semua beras curah tetapi dijual harga premium. Beras curah tetapi dijual harga medium,” bebernya.
Load more