Jelang Munas IMI, Nama Moreno Soeprapto Mencuat
- IST
Bali, tvOnenews.com - Dinamika menuju perhelatan konstestasi Munas Ikatan Motor Indonesia/IMI makin hari tambah meruncing.
Salah satu tokoh otomotif Riko Lesiangi, menyampaikan pandangannya terkait arah masa depan Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Riko menyatakan, bahwa sangat penting IMI melakukan regenerasi kepemimpinan demi menjaga dinamika angin perubahan, berinovasi, dan menjaga daya adaptif organisasi tertua dan terbesar dibidang olahraga otomotif di Indonesia, ujar Riko Lesiangi.
Hal hal terkait era kepemimpinan, Riko mengkritisi pentingnya bersikap arif bijaksana demi kepentingan asas dan tujuan organisasi IMI itu di dirikan, dan mampu
"Saatnya senior sekelas Pak Bamsoet memberikan ruang, kesempatan bagi kader muda bangsa indonesia bernama Moreno Soeprapto melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan IMI.
Nama Moreno Soeprapto viral di sejumlah media mainstream digital nasional sebagai pemimpin muda berprestasi menjabat ketua umum IMI periode 2025-2030.
Moreno merupakan putra dari legenda pembalap nasional Tinton Soeprapto, dan juga merupakan adik kandung pembalap nasional Ananda Mikola.
Moreno Soeprapto menyatakan siap maju berlaga dalam arena kontestasi perebutan kursi Ketum IMI Pusat, bermodalkan sejumlah ide gagasan yang visioner dan sangat inovatif untuk membangun kemajuan Ikatan Motor Indonesia ke depan.
Rencana Agenda jadwal munas IMI 2025 akan diikuti oleh 37 Pengurus Provinsi (Pengprov) IMI seluruh Indonesia, yang memiliki hak suara penuh untuk menentukan arah dan masa depan IMI sebagai organisasi otomotif tertua dan terbesar di Tanah Air.
"Saatnya momentum munas IMI tahun ini di pimpin oleh pemuda yang memiliki semangat tinggi, berkompetensi, loyalitas dan dedikasi di bidangnya. Bila tersendat tahapan regerasi, pandangan hemat saya lebih baik Pak Bamsoet mengundurkan diri akan lebih terhormat," katanya.
Konsep regenerasi itu bukan soal siapa, atau demi kepentingan apa, dan siapa yang menggantikan.
"Tetapi lebih mengutamakan hakekat sebuah perjuangan, yang melewati proses meritokrasi," pungkas Riko. (ebs)
Load more