Soal Wisatawan Brazil Jatuh di Gunung Rinjani, Menpar Buka Suara
- tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana angkat bicara soal insiden terjatuhnya pendaki atau wisatawan asal Brazil di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Widiyanti mengatakan, bahwa keamanan wisatawan merupakan prioritas utama. Sehingga hal ini yang menjadi evaluasi untuk lebih meningkatkan prosedur khususnya pada destinasi wisata nasional.
"Perlu kami tegaskan bahwa keamanan wisatawan adalah prioritas utama dalam mengembangkan pariwisata nasional," katanya, Selasa (24/6/2025).
Widiyanti mengaku bahwa pihaknya telah meminta kepada stakeholder terkait untuk memperkuat pengawasan, terutama di tempat wisata ekstrim.
"Kami telah meminta instansi terkait untuk memperkuat strandar operasional prosedur, dan meningkatkan pengawasan pada destinasi wisata berisiko tinggi, khususnya di destinasi ekstrem seperti Gunung Rinjani," ungkapnya.
Diketahui, Tim SAR gabungan menemukan wisatawan perempuan berkebangsaan Brasil, Juliana Marin alias JDSP (27 tahun), yang dilaporkan jatuh ke Danau Segara Anak di sekitar titik Cemara Nunggal, Gunung Rinjani.
Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi mengatakan, korban ditemukan pada hari Senin (23/6/2025) pukul 07.05 WITA, kurang lebih 500 meter bergeser dari titik awal jatuhnya. Lokasi medan berupa pasir dan batu.
Tim SAR gabungan berhasil menemukan survivor dengan visualisasi drone thermal,” kata Hariyadi.
Berdasarkan pantauan dari drone, korban dalam kondisi tidak bergerak. Tim SAR gabungan berupaya keras melakukan evakuasi terhadap JDSP yang jatuh ke kedalaman ratusan meter pada Sabtu (21/5/2035) saat korban sedang mendaki menuju puncak Gunung Rinjani.
"Kami terkendala medan yang ekstrem dan berkabut di sekitar lokasi kejadian," tambahnya.
Basarnas akan mengirimkan helikopter untuk melakukan evakuasi korban. Helikopter AW 139 bersama anggota Basarnas Special Group berangkat dari Lanud Atang Sendjaja, Bogor, Jawa Barat. (aha/iwh)
Load more