Di Tengah Tekanan Daya Beli, Jakarta Fair 2025 Optimis Pasang Target Nilai Transaksi Rp7 Triliun
- tvOnenews.com/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com – Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025 ditargetkan mencetak nilai transaksi di atas Rp7 triliun, meskipun penyelenggara mengakui ada tekanan terhadap daya beli masyarakat dan efisiensi anggaran pemerintah.
Marketing Director JIEXPO, Ralph Sceunemann mengatakan, fokus utama tahun ini bukan lagi pada jumlah pengunjung, melainkan pencapaian transaksi ekonomi.
“Saya lebih suka kalau bicara target transaksi daripada pengunjung. Karena jumlah pengunjung Jakarta Fair itu sudah mencapai angka yang sudah puncak-puncaknya. Tergantung cuaca saja kadang-kadang,” kata Ralph saat konferensi pers di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (4/6).
Menurutnya, kendati situasi ekonomi nasional cukup menantang, Jakarta Fair tetap menjadi daya tarik tersendiri bagi pelaku usaha karena beragam gimmick dan promosi dari para peserta mampu menarik minat belanja pengunjung.
“Kalau bicara target transaksi, kita tetap targetkan di atas Rp7 triliun. Meskipun memang terjadi efisiensi pemerintah, tapi itu lebih kepada dunia MICE. Tapi kita di sini tidak bicarakan itu,” ujarnya.
“Kalau tentang daya beli masyarakat dan lain-lain, ya memang betul sedang terjadi penurunan. Tapi di satu sisi, kita harus ingat, kenapa di Jakarta Fair transaksinya selalu bagus karena memang banyak gimik yang diberikan perusahaan, diskon, atau kemudahan,” lanjut Ralph.
Ia menegaskan bahwa peserta pameran, khususnya UMKM, sangat diuntungkan oleh ajang ini. Banyak di antaranya sukses besar dan bahkan langsung memesan slot untuk tahun berikutnya.
“Itu yang selalu ditekankan kepada para peserta. Ini lo, kita sudah siapkan orangnya datang. Tergantung kalian, bagaimana kalian bisa menjual produk kalian. Ini kenyataannya banyak sekali yang hasilnya sukses, khususnya para UMKM dan lain-lain. Karena itu UMKM selalu berebutan ikut lagi tahun depan. Karena mereka sudah bisa merencanakan. Karena mereka tahu ini event yang ditunggu dan kesempatan mereka mencapai target usaha,” katanya.
Terkait target pengunjung, Ralph tidak memasang angka agresif karena waktu pelaksanaan tahun ini berkurang tujuh hari dibanding tahun lalu akibat berbenturan dengan event Indo Defence.
“Kalau kita bicara jumlah pengunjung, kita harapkan tahun ini meskipun kita ada pemotongan sekitar 7 hari, itu kan kira-kira 20 persen, ya kita harapkan (pengurangan pengunjung) jangan sampai 20 persen. Jadi kita tetap berusaha dengan acara-acara yang kita lakukan, kalau terjadi drop pun, drop-nya tidak terlalu besar. Kalau bisa, tahun lalu pengunjungnya berapa, (pengurangannya) jangan lebih dari 10 persen dari tahun lalu,” ucapnya.
Load more