Drama Rebutan Aset Indra Kenz, Korban Cuma Dapat 'Receh'
- Dok. tvOnenews.com
"Kami mencurigai adanya kasus tidak transparan ini karena para anggota tidak pernah menerima laporan keungan dari pengurus secara jelas," kata Leo, Rabu (22/11/2023).
Dari berbagai aset itu, satu unit mobil Tesla dijual dengan harga jual Rp435 juta, dipotong untuk perbaikan Rp35 juta. Namun dana yang masuk ke PTIB hanya Rp375 juta, padahal seharusnya Rp400 juta. Aset berupa satu unit mobil Ferrari dijual Rp1,5 miliar.
Leo juga mempertanyakan aset jam tangan Rolex yang belum jelas keberadaannya. "Ada juga penarikan dana sebesar Rp2 M dengan cara Rp1 M diambil secara cash dan Rp1 M via transfer ke rekening lawyer atas nama Nibezaro Zebua yang tidak diketahui oleh anggota," ungkapnya.
Leo juga menyebut pengurus lama juga tidak transparan mengenai banyak pengeluaran dana anggota yang dinilai sangat tidak masuk akal.
"Apalagi ditambah, para anggota paguyuban tidak ada hak bicara dan bertanya di dalam grup karena grup dikunci oleh pengurus sehingga menyulitkan anggota untuk musyawarah," ujarnya.
Menurut salah seorang korban yang enggan disebut namanya, ia kecewa lantaran hanya mendapatkan pengembalian ganti rugi yang sangat kecil.
"Ada yang dapat puluhan ribu sampai ratusan ribu doang," katanya kepada tvOnenews.
Para korban pun kecewa karena aset Indra Kenz yang dikembalikan mencapai puluhan miliar. Apalagi proses pengembalian banyak yang menggunakan rekening pribadi bukan rekening PTIB.
"Dan mereka yang harusnya dapat ratusan juta cuma dapat Rp2 juta, banyak yang dikembalikan transfernya melalui rekening pribadi. Ada yang dapat Rp20 ribu," katanya.
Mereka juga mengungkapkan dugaan kongkalikong antara pengurus PTIB lama dengan calon mertua Indra Kenz Rudianto Pei soal jual beli aset.
"Kabarnya ada yang dibeli balik sama Rudianto Pei," katanya.
Ketua PTIB lama Maru Nazara membenarkan jika penjualan aset memang nilainya mengecewakan. Ia menyebut penjulana aset hanya mencapai Rp15-17 miliar, jauh dari total kerugian yang ditetapkan pengadilan yakni Rp83 miliar.
"Kita mensyukuri saja paling kayanya kan sudah ditangani dengan baik dan bisa selesai dengan baiklah, seperti itu," katanya.
Load more