Jakarta, tvOnenews.com - Solidaritas Masyarakat Peduli Sembalun (SMPS) meminta pemerintah daerah untuk segera menerbitkan regulasi yang memungkinkan penduduk Sembalun mengelola secara mandiri pintu pendakian Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Ketua SMPS Handanil mengatakan keputusan mengelola sendiri pintu pendakian Sembalun muncul akibat dominasi kelompok tertentu yang bersikap eksklusif dan tidak mendukung visi pembangunan pariwisata berkelanjutan.
"Kelompok yang disebut ATOS hanya fokus pada keuntungan kelompoknya sendiri tanpa memperhatikan dampak positif bagi keberlanjutan wisata di Gunung Rinjani," kata Handanil dalam pernyataan di Mataram, mengutip Antara pada Kamis.
Masyarakat yang mengelola wisata di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur memutuskan ingin pisah wilayah atau mengelola sendiri pintu pendakian.
Handanil menuturkan bahwa kelompok ATOS selalu membuat diri mereka eksklusif dan memiliki anggota banyak serta mendominasi dalam hal mengelola wisatawan asing yang melakukan pendakian.
Dia menjelaskan alasan warga ingin mengelola pintu pendakian secara mandiri juga didorong oleh harapan untuk meningkatkan kualitas wisata di Sembalun, yang merupakan jalur utama pintu masuk pendakian ke Gunung Rinjani.
Pintu pendakian jalur Senaru saat ini, imbuhnya, masih menjual tiket wisata pendakian ke Gunung Rinjani dengan harga yang terbilang murah dan hanya fokus kepada kuantitas.
Load more