"Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan," ucapnya.
Jurus terkakhir yang dilakukan Prabowo untuk menghadapi tarif impor baru AS yaitu memperkuat resiliensi konsumsi dalam negeri.
Noudhy mengatakan, gebrakan ketiga ini bertujuan untuk memperkuat daya beli masyarakat melalui program-program yang langsung menyentuh masyarakat. Termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG),
"Salah satu program unggulan Presiden Prabowo adalah program MBG yang menargetkan 82 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025," katanya.
Selain itu, Prabowo juga akan segera mendirkan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, membuka jutaan lapangan kerja baru, dan mendorong perpuatan di daerah.
"Upaya ini bukan hanya meningkatkan tujuh konsumsi dalam negeri, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat perekonomian domestik," katanya,.
Dia mengatakan, program-program tersebut akan mendongkrak konsumsi rumah tangga yang mencakup 54 persen dari PDB Indonesia.
Load more