Ekonom UGM Imbau Rakyat Berhemat: Ekonomi Indonesia sedang Tidak Baik-baik Saja
- istimewa - istock photo
Jakarta, tvOnenews.com - Sebagian masyarakat mengeluh soal ekonomi saat ini. Ternyata, keluhan masyarakat tersebut selaras dengan pandangan Ekonom UGM, Yudistira Hendra Permana.
Dalam hal ini, Ekonom dari Sekolah Vokasi UGM, Yudistira Hendra Permana mengimbau masyarakat untuk berhemat untuk menghadapi situasi ekonomi Indonesia yang sedang tidak baik.
Bahkan, dia menyarankan masyarakat untuk bersiap untuk kebutuhan lain setelah Lebaran.
“Yang harus dilakukan masyarakat itu satu, kencangkan sabuk, siap-siap jika terjadi hantaman. Kalau bisa berhemat, ya juga ikut berhemat,” beber Yudistria seperti dilansir dari laman UGM, Minggu (30/3/2025).
Meski demikian, Yudistira mengingatkan agar masyarakat tidak terlalu ketat dalam berhemat. Upaya penghematan di satu sisi akan menyebabkan perdagangan dan sektor-sektor aktivitas ekonomi berisiko sepi.
“Ya, pelan-pelanlah. Kencangkan sabuk, tapi jangan terlalu kencang, nanti malah sakit sendiri. Jadi, berhemat dan konsumsi yang diperlukan saja,” tambah Yudistira.
Yudistira juga mengingatkan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi kebutuhan lain di masa mendatang.
“Selain lebaran besok, masih ada tahun ajaran baru dan kebutuhan-kebutuhan lainnya. Bertahanlah dengan pekerjaan dan bisnis yang ada dulu sekarang,” pungkas Yudistira.
Sebelumnya, Yudistira juga menilai tren konsumsi belanja masyarakat menurun jelang Lebaran tahun ini.
Analisis tersebut merujuk pada jumlah pemudik yang mengalami penurunan. Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik diperkirakan hanya 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia. Angka itu turun 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) juga menyebutkan asumsi perputaran uang di libur Idul Fitri 2025 diprediksi mencapai Rp 137.975 triliun. Jumlah tersebut menurun dibanding perputaran uang selama Idul Fitri 2024 lalu mencapai Rp 157,3 triliun,
Yudistira mengungkapkan trem konsumsi Lebaran yang menurun disebabkan penurunan kemampuan daya beli masyarakat.
Menurutnya, penurunan daya beli ini tercermin dari data tren deflasi yang terjadi. Bahkan Yudistira juga menyoroti beberapa indikator ekonomi lain yang mengkhawatirkan.
“Perbedaan tren konsumsi ini berkaitan dengan tren deflasi yang berlangsung hingga sekarang, melemahnya nilai tukar, kenaikan harga emas yang tinggi, penurunan IHSG, itu adalah hal-hal yang mengindikasikan kita tidak baik-baik saja,” jelas Yudistira.
Load more