Nasaruddin menjelaskan, dalam penentuan 1 Syawal ini, pemerintah menggunakan kriteria visibilitas hilal Mabims yang mengisyaratkan ketinggian 3 derajat dan elongasi 4 derajat.
Adapun posisi hilal di seluruh Indonesia pada Sabtu, masih berada di bawah ufuk dengan ketinggian berkisar minus 3 derajat 15 menit 47 detik sampai minus 1 derajat 4 menit 57 detik. Serta sudut engolasi 1 derajat 12 menit 89 detik hingga 1 derajat 36 menit 38 detik.
“Dengan demikian, secara hisab data Hilal pada hari ini belum memenuhi kriteria visibilitas Hilal Mabims,” jelasnya.
“Dan disepakati bahwa tanggal 1 Syawal tahun 1446 Hijriah jatuh pada hari Senin tanggal 31 Maret 2025 Masehi,” tandasnya. (aha/iwh)
Load more