Jakarta, tvOnenews.com - Tim gabungan TNI-Polri dan stakeholder terkait melaksanakan apel pasukan dalam rangka Operasi Ketupat 2025 untuk pengamanan mudik serta perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah di Monas, Jakarta Pusat pada Jumat (21/3).
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto mengungkapan bahwa puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, dan puncak arus balik terjadi pada 5-7 April 2025.
“Berkaitan dengan hal tersebut, Polri bersama TNI dan stakeholder terkait menggelar Operasi Ketupat dan mengangkat tagline Mudik Aman, Keluarga Nyaman, yang akan diselenggarakan pada tanggal 23 Maret sampai dengan 8 April 2025,” ungkap Karyoto saat memimpin apel, Jumat (21/3).
Lebih lanjut, Jenderal Polisi Bintang Dua itu mengatakan bahwa pihaknya melibatkan sebanyak 164.298 personel gabungan dalam Operasi Ketupat 2025.
“Personel gabungan akan menempati 2.835 pos yang terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, serta 309 pos terpadu,” terang Karyoto.
Sementara itu, Karyoto menerangkan bahwa personel gabungan juga nantinya akan melakukan pengamanan di 126.735 objek pengamanan berupa masjid, lokasi salat ied, objek wisata, pusat perbelanjaan, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
Kemudian, dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2025, pemerintah telah mengeluarkan surat keputusan bersama yang mengatur tentang pembatasan operasional angkutan barang, penerapan rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian pekerjaan proyek konstruksi, dan pengalihan fungsi sementara penimbangan kendaraan sebagai tempat istirahat bagi pengguna jalan.
“Dalam rangka mengurai kebatasan arus, telah disiapkan rekayasa lalu lintas berupa pemberlakuan ganjil genap, contraflow dan one-way system yang dilakukan berdasarkan analisa, pantauan CCTV, traffic counting, serta laporan petugas di lapangan secara real-time dan berkala,” ucap Karyoto.
Selain itu, dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan, pihaknya akan menerapkan delaying system, buffer zone, dan screening ticket.
Lebih lanjut, Karyoto juga telah mengimbau kepada personel yang bertugas agar melakukan pelayanan dengan humanis, dan memberikan edukasi, aerta imbuan kepada pengemudi untuk istirahat sejenak guna mengendari microsleep.
“Seluruh pelaksanaan tugas di lapangan tentunya harus disertai strategi komunikasi publik yang baik. Pastikan masyarakat dapat memahami informasi terkait layanan kepolisian, pesan-pesan kamtibmas, dan penerapan rekayasa lalu lintas,” terang Karyoto.
Selain itu, Karyoto meminta untuk mengoptimalkan layanan 110 sebagai hotline pelayanan, pengaduan, dan pelaporan tanggap darurat, baik terhadap gangguan kamtibmas maupun kemacetan pada jalur mudik. (ars/dpi)
Load more