Dengan Suara Bergetar, Keluarga Blak-blakan Minta Pelaku NJ Dihukum Mati
- tvOnenews.com/Andri Saputra
Hingga sekira pukul 10.00 Wib, Liza mendapat telfon dari salah seorang teman korban, jika Cinta ditemui tewas dan sudah di bawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ali Hanafiah Batusangkar.
“Dari situlah kami tahu jika dia sudah tewas, dan yang mengejutkan kami, kenapa sampai bisa seperti itu kejadiannya, “ ujar Liza berusaha kuat menahan kesedihannya.
Dengan ditemuinya titik terang kasus kematian anaknya, Liza berharap semua pihak tidak lagi berbicara buruk tentang kehidupan korban.
Apalagi tentang tato yang dijumpai di tangan korban yang kemudian informasi beredar bersiliewaran di media sosial.
“Anak kami sudah tenang, jadi kami jangan dihujat lagi, “ pintanya.
Hal senada juga diungkapkan Ilham, paman korban.
Ilham menjelaskan, jika tato yang dibuat korban adalah tato dari tinta pena yang dipakai korban.
“Kami tidak ingin ada hujatan lagi terkait hal seperti itu. Kami berusaha ikhlas menerima semua ini. Biarkan anak kemenakan kami tenang. Dan semua proses hukum kami serahkan kepada pihak terkait, “ ujarnya seraya menyampaikan terima kasih.
Baik Ilham ataupun Liza menjelaskan, jika keluarga tidak memiliki firasat atau tanda-tanda akan terkena musibah.
Hanya saja pada Rabu sore setelah diketahui jika adik korban Fasha, sempat kerasukan.
“Saat kerasukan itu, Fasha menyebutkan, jika korban dibunuh dengan cara dicekik. Kemudian yang melakukannya adalah orang yang memiliki tato, “ ujar Ilham.
Tanda dan kejadian tersebut kemudian diyakini dan dijumpai atas informasi oleh keluarga.
Dimana pelaku NJ memiliki tato pada tangannya, dan menghabisi nyawa korban dengan cara mencekik.
Saat dipertemukan dengan pelaku NJ pada Rabu sore, ibu korban Liza tidak kuasa menahan emosi dan mengeluarkan isi hatinya kepada pelaku NJ.
Meski dengan perasaan perih dan pedih, namun ibu dan keluarga korban masih kuat menahan diri tidak melakukan tindakan kasar.(asa/lkf)
Load more